Berita

Diskusi KAMI tentang kaleidoskop politik Indonesia/Repro

Politik

KAMI: Negara Tidak Boleh Mengungkung Hak Asasi, Itu Berbahaya!

RABU, 23 DESEMBER 2020 | 15:17 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Perkembangan sosial politik Indonesia beberapa tahun terakhir ini semakin menunjukkan kelemahannya. Pasalnya, kebebasan berkumpul berserikat dan mengemukakan pendapat yang sedianya dijamin oleh konstitusi, yang terjadi justru penangkapan warga negara.

Demikian disampaikan aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Masri Sitanggang, saat menjadi narasumber dalam acara diskusi daring bertajuk "Kaleidoskop Politik Indonesia 2020" pada Rabu (23/12).

"Apa untungnya kita bernegara kalau kemudian negara itu mengungkung pemikiran kita, mengungkung hak asasi kita, mengungkung apa yang kita yakini sebagai kehidupan ini," ujar Masri Sitanggang.


"Itulah perkembangan negeri ini tahun-tahun belakangan lah terutama," imbuhnya.

Atas dasar itu, Masri menyebutkan bahwa, situasi Indonesia saat ini tengah mengarah pada kelemahannya sebagai sebuah bangsa.

Fakta itu, kata dia, sangat berbahaya bagi keberlangsungan sebuah bangsa.

"Jadi, kita sedang meluncur pada satu titik yang terendah dari bangsa ini. Dan itu sangat berbahaya. Saya mengutip Mauludi lenyapnya suatu bangsa bukan karena ditelan bumi, tetapi karena hilangnya peradaban," tandasnya.

Diketahui, sejumlah aktivis KAMI seperti Syahganda Nainggolan, Jumhur Hidayat, Anton Permana dan aktivis lain ditangkap dan menjadi tersangka atas tuduhan melakukan penyebaran ujaran kebencian atau hoaks yang menyebabkan demo tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja berujung ricuh pada Oktober 2020 lalu.

Narasumber lain dalam diskusi KAMI tersebut yakni Direktur Eksekutif Direktur Center for Social Political Economic and Law Studies (CESPELS) Ubedilah Badrun, dan Politikus Senior PAN Hatta Taliwang.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya