Berita

Direktur Penyidikan KPK, Setyo Budiyanto/RMOL

Politik

KPK Ungkap Ada Istilah 'Jatah' Di Korupsi Bansos Covid-19

SELASA, 22 DESEMBER 2020 | 01:10 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan adanya istilah "jatah" dan potongan dana bantuan sosial (Bansos) Covid-19 berupa sembako yang menjerat Juliari Peter Batubara selaku Menteri Sosial (Mensos).

Hal itu disampaikan oleh Direktur Penyidikan KPK, Setyo Budiyanto menanggapi adanya informasi bahwa dana yang dipotong mencapai Rp 100 ribu per paket sembako dari anggaran Rp 300 ribu per paket.

Menurut Setyo, bansos di masa Covid-19 ini sebanyak 12 tahap. Setiap tahapnya didistribusikan untuk 1,9 juta paket sembako.

"Nah informasi di awal yang berkembang adalah adanya potongan atau pungutan Rp 10 ribu. Ya tentu kami kesempatan ini mengucapkan terimakasih, media, masyarakat, banyak menyampaikan informasi kepada KPK tentang bagaimana perkembangan-perkembangan atau mungkin informasi yang masyarakat tau kondisi yang sebenarnya," ujar Setyo di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (21/12).

Setyo pun mengungkapkan adanya istilah "jatah" yang kemudian adanya potongan anggaran bansos untuk masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini.

"Tentu kami tidak akan sampaikan seperti apa, tapi memang ada beberapa yang kita sebut mungkin sebagai istilahnya ada jatah, kemudian ada potongan yang tadi," ungkap Setyo.

Sehingga, katanya, KPK masih terus berusaha mendalami terhadap hal-hal lain terkait fakta-fakta yang ditemukan dalam proses penyidikan.

"Tentunya nanti kalau sudah kita dapatkan itu akan terbuka secara jelas nanti pada proses persidangan," tuturnya.

"Kesempatan ini mungkin sekali lagi kami sampaikan kita masih fokus kepada persangkaan suap, karena kami dibatasi waktu penahanan, itu yang menyebabkan kami harus fokus kepada yang perkara utamanya," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya