Berita

Kedatangan Staf Kedubes Jerman ke markas FPI di Petamburan, Jakarta/Repro

Politik

Gde Siriana: Kedatangan Pemerintah Jerman Ke FPI Wajar Karena Utang Bansos Dikorupsi

SENIN, 21 DESEMBER 2020 | 22:45 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Kedatangan diplomat Jerman ke markas Front Pembela Islam di Petamburan beberapa waktu lalu dinilai sebagai hal yang wajar.

"Kedatangan pemerintah Jerman ke FPI menurut saya wajar, sebagai bentuk perhatian Jerman pada persoalan domestik RI," kata Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS), Gde Siriana Yusuf di akun Twitternya, Senin (21/12).

Selain sebagai bentuk perhatian kepada dinamika di dalam negeri, kedatangannya juga disinyalir karena negeri panzer memiliki beragam kerja sama dengan pemerintah Indonesia.

Salah satu yang disinggung Gde Siriana adalah soal utang Indonesia kepada Jerman yang belum lama ini disepakati untuk penanganan pandemi Covid-19 dengan nilai 550 juta euro atau setara Rp 9,1 triliun.

"Selain soal dugaan pelanggaran HAM atas terbunuhnya 6 laskar FPI, juga soal bantuan utang Jerman untuk penanganan pandemi yang dikorupsi dalam bansos. Gimana (Jerman) enggak marah?" tandas Gde Siriana.

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri memastikan telah mengonfirmasi kedatangan diplomat Jerman ke markas FPI di Petamburan.

Dikatakan Jurubicara Kemlu, Teuku Faizasyah, pihaknya telah memanggil Kepala Perwakilan Kedutaan Jerman di Jakarta pada Minggu (20/12) untuk mengonfirmasi sekaligus menyampaikan protes atas kegiatan staf Kedutaan Jerman yang mendatangi markas FPI.

Hasil konfirmasinya, keberadaan staf Kedubes Jerman di markas FPI atas inisiatif pribadi, tanpa mendapatkan perintah atau sepengetahuan dari pimpinan kedutaan.

"Atas kejadian ini, Kepala Perwakilan Kedubes Jerman sampaikan permintaan maaf dan penyesalannya atas kejadian tersebut," ujar keterangan Kemlu RI.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Timnas Amin Siang Ini Dibubarkan

Selasa, 30 April 2024 | 09:59

Perbuatan Nurul Ghufron Dinilai Tidak Melanggar Etik

Selasa, 30 April 2024 | 09:57

Parpol Ramai-ramai Gabung Koalisi Prabowo Jadi Alarm Matinya Oposisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:55

PKS Oposisi atau Koalisi Tunggu Keputusan Majelis Syuro

Selasa, 30 April 2024 | 09:46

Anggaran Sudah Disetujui, DPRD DKI Tunggu Realisasi RDF Skala Perkotaan

Selasa, 30 April 2024 | 09:36

Beli Sabu, Oknum Polisi Tulungagung Ditangkap

Selasa, 30 April 2024 | 09:31

MPR akan Bangun Komunikasi Politik dengan Jokowi hingga Hamzah Haz Jelang Transisi

Selasa, 30 April 2024 | 09:27

Jakarta Hari Ini Cenderung Cerah Berawan

Selasa, 30 April 2024 | 09:19

Perahu Rombongan Kader PMII Terbalik, Satu Meninggal

Selasa, 30 April 2024 | 09:06

2 Mei, Penentu Lolos Tidaknya Garuda Muda ke Olimpiade Paris

Selasa, 30 April 2024 | 08:48

Selengkapnya