Berita

Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto/Net

Politik

Staf Puan Maharani Diduga Tahu Upeti Bansos Covid-19, Begini Bantahan PDIP

SENIN, 21 DESEMBER 2020 | 12:09 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto atau yang akrab disapa Bambang Pacul, membantah kabar ada staf Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, berinisial L yang disebut menerima duit miliaran dari Mensos nonaktif Juliari P Batubara untuk keperluan pemenangan calon kepala daerah dari partai banteng.

"Tidak ada staf atau ajudan Ibu Puan Maharani yang berkode L," tegas Bambang Pacul kepada Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Senin (21/12).

Bambang menuturkan, staf Puan Maharani itu bernama lengkap Alex Indra Lukman. Menurut dia, Alex Indra Lukman tidak ada kaitannya dengan pemenangan Pilkada.


"Cuma Alex Indra Lukman yang memper (mirip) ada Lukman-nya. Tapi dia tak ada urusan," kata dia.

Lebih lanjut, Bambang menegaskan, dirinya tidak mengetahui dan tidak mengerti soal dugaan upeti bansos Covid-19 yang mengalir ke PDI Perjuangan.

Termasuk soal putera sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, yang disebut sebagai orang yang diduga memberi rekomendasi agar pengadaan goodie bag diserahkan ke perusahaan tertentu.

"Soal yang lain-lain saya tidak ngerti. Urusan saya pilkada, saya ketua pemenangannya, itu saja!" pungkasnya.

Diberitakan Majalah Tempo, tim khusus Menteri Sosial Juliari Batubara diduga menampung fee dari perusahaan yang ditunjuk untuk mengadakan bantuan sosial sembako bagi masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Mereka menunjuk perusahaan yang belum lama berdiri sebagai pemenang.

Paket bantuan itu disebut-sebut dikuasai sejumlah politikus dan pejabat negara. Pun duit suap disinyalir mengalir kepada para calon kepala daerah dari PDI Perjuangan.

Juliari juga diduga bertemu dengan salah satu anggota staf Ketua PDI Perjuangan, Puan Maharani, berinisial L. Dalam pertemuan itulah diduga serah terima duit miliaran rupiah.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya