Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Mantan Gubernur Bank Rakyat China Sarankan Harta Sitaan Koruptor Dijadikan Cadangan Dana Pensiun Negara

SENIN, 21 DESEMBER 2020 | 08:50 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah lansia di China terus mengalami peningkatan. Kehawatiran akan keberlanjutan dana pensiun negara pun mencuat. Mantan gubernur Bank Rakyat China Dai Xianglong mengungkapkan ide untuk mengalokasikan sebagian aset yang disita dari pejabat yang korup untuk mengisi cadangan pensiun yang dimaksud.

Tidak hanya itu, sebagian dari biaya pengalihan tanah pun sebaiknya disalurkan untuk dana cadangan pensiun juga, menurutnya.

“Ada sejumlah besar aset yang disita dari pejabat yang korup oleh pengadilan administratif, yang bisa mencapai miliaran yuan. Apakah mungkin membuat rekening khusus dan menyimpan semua atau sebagian aset ini dalam cadangan pensiun?” tanya Dai, yang juga mantan kepala Dana Jaminan Sosial Nasional, pada forum cadangan pensiun yang diselenggarakan oleh Akademi Ilmu Sosial China, seperti dikutip dari Global Times, Minggu (20/12).

Sebuah laporan penelitian tentang dana pensiun China yang dirilis oleh Asosiasi Industri Asuransi China juga memprediksikan akan ada gap sebesar 8 hingga 10 triliun yuan di China dalam 5 hingga 10 tahun mendatang, dan gap tersebut akan semakin melebar seiring berjalannya waktu.

Sistem pensiun Cina sebagian besar ditanggung oleh asuransi sosial oleh pemerintah, yang sebagian ditambah dengan anuitas perusahaan.

Meskipun ada tekanan yang meningkat pada pembayaran cadangan pensiun, Dai mengatakan China sebenarnya memiliki kemampuan untuk menjaga keseimbangan jangka panjang dan berkelanjutan dalam pembayaran pensiun.

“China memiliki aset negara yang kuat dan cukup dengan aset negara bersih sebesar 65 triliun dolar AS, ditambah 75 triliun dolar AS di bank. Negara tersebut juga memiliki tanah dan tambang milik negara, serta sumber daya lain untuk membangun dana pensiun,” kata Dai.

Ekonomi China telah tumbuh dengan kecepatan tinggi selama 30 tahun, dan pertumbuhan dengan kecepatan menengah diperkirakan akan terus berlanjut, prospek yang menurut para pejabat dan pakar merupakan kontribusi penting untuk pembayaran pensiun yang seimbang di masa depan.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya