Berita

Kabinet Indonesia Maju/Net

Politik

Baranusa: Menteri Asal Parpol Gagal Memajukan Indonesia, Saatnya Reshuffle

MINGGU, 20 DESEMBER 2020 | 15:34 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Menteri yang berasal dari kader partai politik (parpol) dinilai gagal dalam menjalankan Kabinet Indonesia Maju (KIM) di periode kedua pemerintahan Joko Widodo.

"Partai politik telah gagal membawa Indonesia menuju negara maju," ujar Ketua Umum Barisan Relawan Nusantara (Baranusa), Adi Kurniawan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (20/12).

Ada dua kegagalan menonjol yang ditunjukkan kader partai di kabinet. Pertama, kata Adi, kader parpol telah gagal membantu Presiden Jokowi mewujudkan Indonesia maju. Menteri dari parpol juga gagal membantu Jokowi dalam menangani pandemi Covid-19.


"Pandemi Covid-19 sudah hampir setahun melanda negara ini namun bukannya membaik justru makin buruk. Artinya ada yang salah pada kabinet Jokowi dan perlu dievaluasi. Parahnya, mereka makan uang rakyat dalam situasi yang sulit ini," kata Adi.

Pada dasarnya, kasus korupsi oleh kader partai politik di era Jokowi sudah terjadi sejak lama, bahkan sejak pasca reformasi seperti saat orde baru berkuasa.

"Di zaman orde baru Golkar berkuasa korup. Di zaman Megawati skandal besar-besaran terjadi, di zaman SBY banyak menteri dari Demokrat ditangkap KPK dan hari ini zaman Jokowi pun demikian. Artinya, parpol-parpol di republik ini sudah gagal membawa negara dan bangsa ini merdeka," tegas Adi.

Karena itu, independensi dan profesionalitas sangat penting dilakukan agar kepentingan parpol tidak berada di atas kepentingan negara. Dengan independensi dan profesionalitas, seorang pembantu presiden akan berkerja dengan jujur, baik yang berasal dari partai politik maupun nonparpol.

Oleh karenanya, Adi meminta Presiden Jokowi untuk mempertimbangkan jabatan menteri diisi oleh aktivis atau pun relawan pendukungnya jika reshuffle terjadi.

"Demi perbaikan, reshuffle jangan ditunda-tunda. Saatnya aktivis dan relawan mengisi jajaran kabinet Indonesia Maju," pungkas Adi.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya