Berita

Anggota Ombudsman RI, Alvin Lie/Net

Politik

Corona Meningkat, Alvin Lie: Sumber Masalahnya Inkonsistensi Arah Kebijakan

SABTU, 19 DESEMBER 2020 | 09:26 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Peraturan baru menjelang libur Natal dan Tahun Baru menunjukkan kesan bahwa pemerintah tidak konsisten dalam pencegahan virus baru corona (Covid-19).

"Sumber masalahnya adalah inkonsistensi arah kebijakan," kata anggota Ombudsman RI, Alvin Lie, Sabtu (19/12).

"Kalau sejak awal tegas habisin dulu corona, tegas lockdown, alokasi sumber daya fokus pada penekanan sebaran, kita tidak akan separah ini," lanjut dia.

Pemerintah pusat memperketat aktivitas libur Natal dan akhir tahun 2020. Yaitu, pemotongan cuti bersama dan kewajiban lolos uji usap (swab test) sebelum masuk ke daerah pariwisata.

Kebijakan ini ambil pemerintah karena dinilai paling tepat untuk menekan penyebaran virus corona yang penambahannya masih banyak.

Menurut Alvin Lie, kenapa ini terjadi, ya karena tadi. Kebijakan pemerintah yang inkonsisten.

"Masalahnya sejak Agustus, pemerintah sudah fokus pada ekonomi, pariwisata. Super yakin Covid-19 sudah terkendali. Faktanya Covid-19 justru terus meluas dan meningkat," ucapnya.

Akibat inkonsistensi pemerintah, masyarakat pun sudah tidak peduli. Dan ada kesan, rapid test antigen yang sekarang digalakkan karena stok antibodi sudah habis.

"Publik sudah tidak peduli. Tidak percaya pemerintah. Menganggap kebijakan ini cuma untuk membantu pengusaha reagen jual reagen antigen karena stok Antibodi sudah habis. Cuma cari cuan saja," ujarnya.

Jelas Alvin Lie, kalau memang niatnya larang orang bepergian, tegas saja. Lockdown, larang perjalanan antar kota.

"Semua penerbangan dan transportasi AKAP setop operasi mulai 20 Desember-4 Januari. Bukannya malah terkesan promosi rapid test antigen," pungkasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya