Seorang pria di antara kerusakan di wilayah Tigray/Net
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengumumkan paket bantuan darurat senilai 35,6 juta dolar AS untuk membantu warga sipil yang terjebak dalam pertempuran di wilayah Tigray, Ethiopia, Kamis (17/12) waktu setempat.
PBB mengatakan, dana tersebut akan dibagi menjadi dua jenis bantuan.
Di Ethiopia mereka akan menggunakan dana sebesar 25 juta dolar AS untuk pembelian obat-obatan dan peralatan medis guna membantu warga sipil yang sakit atau terluka, dan untuk membeli makanan dan menyediakan air minum.
Sementara sisanya 10,6 juta dolar AS akan digunakan untuk membantu para pengungsi yang melarikan diri ke negara tetangga Sudan, di mana ada lebih dari 50 ribu penduduk yang mengungsi karena pertempuran.
"Setelah enam minggu konflik, korban sipil meningkat. Wanita dan anak-anak tiba di Sudan dengan cerita-cerita yang mengganggu tentang kekerasan, perampasan dan pelecehan," kata koordinator bantuan darurat PBB Mark Lowcock, seperti dikutip dari
AFP, Kamis (17/12).
"Kami membutuhkan akses tanpa batas sekarang," lanjutnya.
Tigray, wilayah miskin berpenduduk sekitar enam juta orang, sudah menghadapi tantangan ketahanan pangan yang berat jauh sebelum konflik dimulai. Tahun ini, hal itu diperparah oleh pandemi virus corona dan serangan belalang gurun terburuk dalam beberapa dekade.
Kekerasan pecah di Tigray pada awal November ketika Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed melancarkan operasi militer yang menargetkan partai yang berkuasa di Tigray.