Berita

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah (DKS)/Net

Politik

Sentilan RK Pada Mahfud MD Dinilai Sebagai Tanda Keputusasaan

KAMIS, 17 DESEMBER 2020 | 07:26 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Permintaan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil (RK) agar Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD ikut bertanggung jawab atas terjadinya kerumunan merupakan sebuah keputusasaan.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah (DKS) mengatakan, secara struktur tidak ada garis tanggung jawab Menko Polhukam atas terjadinya kerumunan orang di tengah pandemi Covid-19.

"Terlebih statemen itu merupakan ekspresi personal. Meskipun, tanpa dituntut seharusnya Menkopolhukam berinisiatif untuk meredam kegaduhan yang ditimbulkan dari kepulangan HRS (Habib Rizieq Shihab)" ujar DKS kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (17/12).


Atas dasar itu, kata Dedi, argumentasi RK dianggap tidak mendasar dan cenderung menyalahkan Mahfud MD atas kelemahan RK mengelola wilayahnya dari kepatuhan protokol kesehatan Covid-19.

"Jadi ini murni keputusasaan RK sebagai gubernur yang tidak dapat menertibkan wilayahnya," kata Dedi.

Bahkan, tuduhan RK kepada Mahfud MD tersebut dianggapnya tidak bijak disampaikan.

"Menyampaikan tuduhan pada Menkopolhukam jelas tidak bijak, bagaimanapun mereka berdua seharusnya lakukan koordinasi, bukan saling melempar tanggung jawab," pungkas Dedi.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

UPDATE

Pesan Ketum Muhammadiyah: Fokus Tangani Bencana, Jangan Politis!

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:13

Amanat Presiden Prabowo di Upacara Hari Bela Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:12

Waspada Banjir Susulan, Pemerintah Lakukan Modifikasi Cuaca di Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:05

Audit Lingkungan Mendesak Usai Bencana di Tiga Provinsi

Jumat, 19 Desember 2025 | 10:04

IHSG Menguat, Rupiah Dibuka ke Rp16.714 Pagi Ini

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:59

TikTok Akhirnya Menyerah Jual Aset ke Amerika Serikat

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:48

KPK Sita Ratusan Juta Rupiah dalam OTT Kepala Kejari HSU

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:28

Bursa Asia Menguat saat Perhatian Investor Tertuju pada BOJ

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:19

OTT Kalsel: Kajari HSU dan Kasi Intel Digiring ke Gedung KPK

Jumat, 19 Desember 2025 | 09:05

Mentan Amran: Stok Pangan Melimpah, Tak Ada Alasan Harga Melangit!

Jumat, 19 Desember 2025 | 08:54

Selengkapnya