Berita

Imam Besar Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab ditahan polisi/Ist

Politik

PB HMI: Penahanan Habib Rizieq Berkaitan Erat Dengan Wacana Kongsi Indonesia-Israel

KAMIS, 17 DESEMBER 2020 | 00:36 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Penegakan hukum terhadap Habib Rizieq Shihab yang dianggap terlalu diskriminasi disinyalir berkaitan erat dengan wacana kongsi atau normalisasi diplomatik anatara Indonesia dengan Israel.

"Rezim Jokowi sangat memahami bahwa keberadaan HRS akan menjadi ancaman serius dalam upaya kongsi diplomatik terlarang ini. Sejak awal Indonesia tak pernah mengakui eksistensi negara Yahudi ini," kata Wakil Bendahara Umum Pengurus Besar Himpunan mahasiswa Islam (PB HMI), Sadam Syarif dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/12).

Tak bisa dipungkiri pengaruh Habib Rizieq sangat signifikan untuk menggerakkan kekuatan Islam lintas ormas dalam mengontrol kebijakan pemerintah, terutama kebijakan yang menyinggung perasaan umat Islam Indonesia.


"Sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia mesti konsisten bersikap tegas kepada arogansi zionis Israel yang tidak pernah patuh dan menghormati pada nilai-nilai kemanusiaan universal. Dan bisa dipastikan hanya pengaruh HRS yang diperhitungkan oleh pemerintah," urainya.

Namun, lanjut Sadam, manuver diplomatik tidak resmi oknum pemerintah melalui Washington diduga menjadi awal inisiatif kongsi yang belakangan diseut Kementerian Luar Negeri sebagai bentuk menyalahi konstitusi.

"PB HMI tentu sangat prihatin dengan inisiatif pribadi oknum secara tidak tertib melakukan lobi-lobi melalui pemimpin dunia yang terafiliasi dan berkepentingan langsung dengan zionis Israel," ungkapnya.

Oleh karenanya, dibanding membangun hubungan bilateral dengan negara pelanggar HAM, ia menyarankan pemerintah untuk fokus dan intensif menuntaskan kasus pelanggaran HAM yang kian terabaikan akhir-akhir ini, salah satunya kasus pembunuhan enam laskar FPI.

"Sangat tidak etis jika negara mengabaikan begitu saja nyawa enam bangsa anggota FPI yang terbunuh oleh senjata aparat, tanpa ada upaya penyelesaian yang memenuhi rasa keadilan publik khususnya keluarga korban," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya