Berita

Ketua Komnas Ham bersama Kapolda Metro Jaya/RMOL

Politik

Investigasi Masih Berlangsung, Komnas HAM: Tidak Mudah Menyimpulkan Peristiwa KM 50 Japek

SENIN, 14 DESEMBER 2020 | 16:43 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta masyarakat untuk tidak membuat kesimpulan sendiri terhadap investigasi penembakan enam laskar pengawal Habib Rizieq Shihab (HRS).

Hal itu disampaikan oleh Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik usai memintai keterangan Direktur Utama (Dirut) Jasa Marga, Subakti Syukur dan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran pada hari ini, Senin (14/12).

Dari hasil pertemuan ini, Taufan mengaku banyak keterangan yang didapatnya dari dua pihak yang turut terlibat dalam peristiwa KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.

"Komnas HAM akan terus jalan dengan tahapan-tahapan investigasinya. Dari mulai para pihaknya, termasuk bukti lapangan, saksi-saksi yang ada di lapangan sudah kami dalami," ujar Ahmad Taufan di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/12).

Sehingga, kata Taufan, pihaknya akan mengkroscek dan membandingkan data yang dimiliki oleh Polri maupun Front Pembela Islam (FPI).

"Nanti kami akan kroscek juga dengan data-data yang dimiliki para pihak. Nanti ujungnya kita akan buat kesimpulan. Kalau sekarang terlalu dini," katanya.

Dengan demikian sambung Taufan, pihaknya meminta agar masyarakat untuk tidak membuat kesimpulan sendiri saat ini karena proses investigasi masih berlangsung.

"Oleh karenanya kami selalu mengimbau kepada media untuk juga sampaikan kepada masyarakat, jangan cepat-cepat membuat kesimpulan dulu sekarang ini," terangnya.

Masih kata Taufan, pihaknya hingga saat ini belum bisa membuat kesimpulan atas investigasi yang telah dilakukannya.

"Kita belum bisa membuat kesimpulan apa-apa pun, karena masalahnya tidak mudah kita katakan a atau b, hitam atau putih, nanti," tuturnya.

Taufan pun mengaku, pihaknya tidak membuat tenggat waktu untuk mengungkap peristiwa yang tengah diperbincangkan masyarakat saat ini.

"Enggak ada, enggak ada dikasih deadline. Tapi kita berupaya secepat, sekeras-kerasnya. Walaupun kami sibuk dengan acara lain. Tapi sudah bagi tugas ini, sebagian komisioner enggak jadi ke Banjarmasin, di sini terus," pungkasnya.

Populer

Ini Kronologi Perkelahian Anggota Brimob Vs TNI AL di Sorong

Minggu, 14 April 2024 | 21:59

Rusia Pakai Rudal Siluman Rahasia untuk Bombardir Infrastruktur Energi Ukraina

Jumat, 12 April 2024 | 16:58

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Pemberontak Menang, Pasukan Junta Ngacir Keluar Perbatasan Myawaddy

Kamis, 11 April 2024 | 19:15

Megawati Peringatkan Bakal Terjadi Guncangan Politik Setelah Jokowi Jadi Malin Kundang

Kamis, 11 April 2024 | 18:23

Warisan Hakim MK sebagai Kado Idulfitri

Senin, 08 April 2024 | 13:42

Sekjen Hasto Telanjangi Ketidakberdayaan PDIP Hadapi Jokowi

Sabtu, 06 April 2024 | 14:40

UPDATE

PDIP Mulai Jaring Figur Potensial Bidik Kemenangan Pilkada 2024

Selasa, 16 April 2024 | 15:58

Hasil Minor Pemilu, Kegagalan Mardiono Pimpin PPP

Selasa, 16 April 2024 | 15:53

Tim Kuasa Hukum 02 Serahkan Hasil PHPU Pilpres ke MK

Selasa, 16 April 2024 | 15:48

Iran Ancam Respon Serangan Balik Israel dalam Hitungan Detik

Selasa, 16 April 2024 | 15:48

THN Amin Minta Kubu 02 Tak Buru-buru Rayakan Kemenangan

Selasa, 16 April 2024 | 15:22

Kuasa Hukum Prabowo-Gibran: Megawati Tidak Tepat jadi Amicus Curiae

Selasa, 16 April 2024 | 15:19

Rupiah Terjungkal, BI Pasang Sejumlah Skema

Selasa, 16 April 2024 | 15:18

Jatah Kursi Menteri ESDM Santer Disebut Bakal Jatuh ke Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 15:11

Perekonomian Indonesia Aman di Tengah Eskalasi Konflik Iran-Israel

Selasa, 16 April 2024 | 15:03

Utusan Mega Sambangi MK

Selasa, 16 April 2024 | 14:58

Selengkapnya