Berita

Menteri Perikanan dan Kelautan RI periode 1999-2001, Sarwono Kusumaatmadja/RMOL

Histoire

Deklarasi Djuanda: Cerminan Sosok Ir. Djuanda, Diplomasi Dan Konsistensi Indonesia

MINGGU, 13 DESEMBER 2020 | 21:15 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Deklarasi Djuanda merupakan salah satu tonggak sejarah terpenting bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Tanpa deklarasi itu, titel Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar mungkin tidak akan pernah ada.

Dengan adanya Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957, Indonesia dapat melipatgandakan wilayahnya 2,5 kali lipat, dari 2.027.087 km persegi menjadi 5.193.250 km persegi.

Keberhasilan Indonesia tersebut tentu tidak dapat dilepaskan dari sosok Ir. H. Raden Djuanda Kartawidjaja yang menjabat sebagai Perdana Menteri pada saat itu.


Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan pada 1999 hingga 2001, Sarwono Kusumaatmadja mengungkap betapa besarnya konstribusi sosok Ir. Djuanda dalam proses negosiasi yang berlangsung selama 24 tahun tersebut.

Sarwono mengatakan, Ir. Djuanda adalah seorang non-partai yang piawai sebagai administrator. Ia adalah sosok terpelajar yang memiliki integritas dan kejujuran.

"Dengan demikian, kehadiran beliau itu sepertinya memberikan rasa tenang dan aman bagi siapa pun yang berurusan dengan dia," kata anggota DPD RI 2004 itu dalam Dialog Back Azimuth bertajuk 'Deklarasi Djuanda dan Kita' pada Minggu malam (13/12).

"Posisi itulah yang saya kira membuat kita tidak sampai mengalami disintegrasi walaupun persoalan-persoalan yang kita hadapi sebagai bangsa waktu itu sangat-sangat berbahaya," tambah dia.

Sarwono menuturkan, Deklarasi Djuanda merupakan pencapaian terbesar diplomasi Indonesia melawan kekuatan-kekuatan besar dunia pasca Perang Dunia II.  

"Menarik sekali melihat kita menambah wilayah laut yang begitu besar, berjuang seperti negara lain... dan wilayah itu diperjuangkan hanya melalui diplomasi, melawan negara-negara besar dan berpengaruh, para pemenang Perang Dunia II," ujar Sarwono.

"Tidak satu senapan pun meletus. Tidak satu pun nyawa menghilang, Hanya lewat diplomasi," imbuhnya.

Hal lain yang disoroti oleh Sarwono dari Deklarasi Djuanda adalah bukti komitmen bangsa Indonesia yang konsisten di setiap rezim untuk memperjuangkan teritori.

"Kuncinya konsistensi. Hingga akhirnya, tantangan yang paling besar adalah bagaimana kita bisa memunculkan energi positif yang melekat pada diri bangsa kita ini," tutupnya.

Dialog Back Azimuth digelar oleh Masyarakat Garis Depan Nusantara dengan menghadirkan enam narasumber. Selain Sarwono juga turut hadir sejarawan nasional Dr Anhar Gonggong, KSAL ke-24 Laksamana TNI Prof. Dr. Marsetio, Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno, perwakilan Kelompok Keilmuan Geodesi ITB Prof Hasanudin Zainal Abidin,  dan anggota Ekspedisi Garis Depan Nusantara Aditya Prabowo.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

Menhut Kebagian 688 Ribu Hektare Kawasan Hutan untuk Dipulihkan

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:14

Jet Militer Libya Jatuh di Turki, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Tewas

Rabu, 24 Desember 2025 | 20:05

Profil Mayjen Primadi Saiful Sulun, Panglima Divif 2 Kostrad

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:46

Nutrisi Cegah Anemia Remaja, Gizigrow Komitmen Perkuat Edukasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:41

Banser dan Regu Pramuka Ikut Amankan Malam Natal di Katedral

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:33

Prabowo: Uang Sitaan Rp6,6 Triliun Bisa Dipakai Bangun 100 Ribu Huntap Korban Bencana

Rabu, 24 Desember 2025 | 19:11

Satgas PKH Tagih Denda Rp2,34 Triliun dari 20 Perusahaan Sawit dan 1 Tambang

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:43

Daftar 13 Stafsus KSAD Usai Mutasi TNI Terbaru

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:36

Prabowo Apresiasi Kinerja Satgas PKH dan Kejaksaan Amankan Aset Negara

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:35

Jelang Malam Natal, Ruas Jalan Depan Katedral Padat

Rabu, 24 Desember 2025 | 18:34

Selengkapnya