Berita

Bambang Beathor Suryadi/Net

Politik

Minta Polda Tolak Laporan Ngabalin, Beathor Suryadi: Masalah Nama Baik Masih Debatable

MINGGU, 13 DESEMBER 2020 | 14:39 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Polda Metro Jaya diminta menolak laporan dugaan pencemaran nama baik yang dibuat oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin.

Ada dua orang yang dilaporkan yakni pengamat politik dan sosial alumni Pascasarjana Sosiologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Muhammad Yunus Hanis dan mantan staf KSP, Bambang Beathor Suryadi.

Ngabalin membuat laporan itu lantaran merasa difitnah terkait kasus dugaan korupsi izin ekspor benih lobster yang menjerat mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo.


Beathor Suryadi pernah mengatakan KPK harus memeriksa dan menangkap Ngabalin. Dia menduga Ngabalin mendapatkan aliran dana dari hasil sogok korupsi dan perjalanan kunjungan kerja ke Amerika Serikat bersama Edhy Prabowo.

Sementara Yunus Hanis, dia diperkarakan karena pernyataannya yang menduga Ngabalin mempunyai andil dalam menjebloskan Edhy Prabowo.

Kepada Kantor Berita Politik RMOL, Beathor mengatakan, ucapannya itu merujuk pada kinerja KPK yang tidak membawa Ngabalin untuk diperiksa. Padahal, Ngabalin berada dalam rombongan Edhy saat terjadi OTT.

"Aku dan MYH itu kan fokus pada kerja KPK. Kenapa Ngabalin dipulangkan sebelum KPK menggunakan 1x24 jam hak untuk periksa?" kata Beathor, Minggu (13/12).

"Jika Ngabalin di pulangkan dari Gedung Merah Putih setelah 1x24 jam diperiksa KPK, maka aku dan MYH tidak akan menjadi gusar atas OTT tersebut," imbuhnya menegaskan.

Sambungnya, dia menegaskan juga bahwa tidak ada sama sekali berniat untuk memfitnah terhadap Ngabalin yang juga sahabatnya selama berada di KSP.

Beathor hanya menyayangkan kinerja KPK yang tidak memeriksa untuk orang-orang yang berangkat dan pulang bersama Edhy Prabowo.

"Kami menilai KPK tidak maksimal saat OTT di bandara. Kenapa diskriminasi terhadap peserta ke dan dari Amerika itu?" katanya.

Terlebih, kata dia, laporan atas dugaan pencemaran nama baik masih sangat mungkin diperdebatkan.

"Tidak semua laporan ke Polda Metro harus diproses, apa lagi ini masalah nama baik yang sangat debatable.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya