Berita

Salah satu keluarga almarhum laskar FPI yang meninggal dunia menerima sumbangan dari warganet/Ist

Politik

Keluarga Almarhum Laskar FPI Masing-masing Terima Rp 200 Juta Hasil Donasi, Isak Tangis Pun Pecah

KAMIS, 10 DESEMBER 2020 | 21:19 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Uang hasil penggalangan dana yang telah terkumpul sebanyak RP 1,2 miliar telah diserahkan kepada keluarga almarhum enam laskar FPI yang meninggal dunia dalam insiden KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.

Penggalang dana, Irvan Gandi menyebut bahwa uang tersebut hasil penggalangan yang telah ditutup sejak pukul 10.00 WIB, Kamis (10/12). Namun belakangan, ada tambahan yang jika ditotal mencapai Rp 1,5 miliar.

Dana sebanyak Rp 1,2 miliar pun telah diserahkan kepada ahli waris, sedangkan sisanya akan kembali diserahkan kepada enam keluarga laskar FPI.


Irvan Gani menjelaskan, saat ini sudah ada tiga ahli waris laskar FPI yang telah menerima dana hasil penggalangan via media sosial. Mereka adalah keluarga almarhum Andi Oktiawan, Lutfi Hakim, dan Muhammad Suci Khadavi. Isak tangis keluarga almarhum pun tak bisa dibendung saat menerima donasi.

"Mereka berduka cita. Disaksikan sama orang tuanya, mereka memberikan testimoni seperti yang ada di Twitter saya. Mereka menuntut keadilan," ujar Irvan Gandi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis malam (10/12).

Ketiga keluarga almarhum tersebut mendapatkan masing-masing Rp 200 juta. Karena, sejak Senin sore (7/12) hingga Kamis (10/12) pukul 10.00 WIB tadi, dana yang terkumpul sebanyak Rp 1,2 miliar.

"Saya datangi rumah ke rumah. Karena ini saya membawa konsekuensi sebagai inisiator dan amanah dari netizen," jelasnya.

Tak sendiri, belasan donatur dari warganet juga turut mendampingi memberikan donasi secara langsung.

"Ada netizen yang hadir, cuma dia enggak memperkenalkan diri. Cuma bilang 'bang saya followers abang'. Ya saya bangga, mungkin ada belasan, enggak banyak juga yang hadir," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya