Berita

Ketua Dewan Kehormatan PWI, Ilham Bintang/Net

Hukum

Dewan Kehormatan PWI Pusat: Wartawan Jangan Ragu Investigasi Penembakan Laskar FPI

SELASA, 08 DESEMBER 2020 | 19:22 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Penelusuran dan investigasi perlu dilakukan wartawan untuk mengungkapkan kasus kematian enam laskar FPI dalam insiden di KM 50 Jalan Tol Jakarta-Cikampek Senin dinihari (7/12) yang juga menjadi sorotan media internasional.

Hal tersebut menjadi keputusan Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia dalam rapat daring yang dihadiri Ketua DK PWI, Ilham Bintang; Sekretaris Sasongko Tedjo; dan anggota DK PWI Tri Agung, Raja Pane, Asro Kamal Rokan dan Nasihin Masha, pada Selasa (8/12).

“Pernyataan ini perlu untuk mengurangi keraguan wartawan dan media dalam melakukan investigasi terhadap peristiwa Tol Cikampek,” tegas Ilham Bintang.


Langkah wartawan untuk mengungkapkan kasus di Tol Cikampek bukan untuk mencari siapa salah dan siapa benar, melainkan untuk menjalankan fungsi pers yang sesungguhnya sesuai UU 40/1999 tentang Pers dan Kode Etik Wartawan Indonesia.

“Semangat kita menjaga kemerdekaan pers, menaati kode etik dan kode perilaku wartawan,” tambah Asro Kamal Rokan.

Dewan Kehormatan PWI Pusat juga mendorong wartawan untuk dapat mewujudkan keterbukaan informasi, sehingga duduk perkara kasus tersebut terungkap.

Hal ini senada dengan pesan Penasihat PWI Pusat Jakob Oetama (1931-2020), dalam buku “Pers Indonesia: Berkomunikasi dalam Masyarakat yang Tidak Tulus”, yaitu orang membaca surat kabar untuk mencari informasi yang cukup lengkap, sehingga jelas duduknya perkara dan karena itu memberikan bahan informasi yang berarti.

Anggota Dewan Kehormatan PWI Pusat, Raja Parlindungan Pane menambahkan, pers harus obyektif dan menjunjung tinggi cover both side dan menyampaikan fakta yang terjadi.

"Pers jangan sampai partisan dan akhirnya PWI terkena imbasnya," tegasnya.

Wartawan juga harus menjunjung fakta yang ditemukannya, bukan sekadar mengikuti pendapat narasumber. Oleh karena itu, untuk mampu mengungkapkan fakta terkait kasus di Tol Cikampek yang sesungguhnya, wartawan harus turun ke lapangan.

Dalam upaya mengungkapkan kebenaran kejadian di Tol Cikampek, wartawan juga tetap harus mengutamakan keselamatannya, terutama dalam situasi pandemi Covid-19 hari ini.

"Tidak ada berita sehebat apapun yang seharga dengan keselamatan jiwa wartawan. Selain itu, ada kepentingan masyarakat dan bangsa yang harus dipertimbangkan pula," tambah Sekretaris Dewan Kehormatan PWI Pusat Sasongko Tedjo.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya