Berita

Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas/Net

Politik

PP Muhammadiyah: Penembakan Laskar FPI Harus Diusut, Tapi Jangan Lupakan Kasus Korupsi Menteri

SELASA, 08 DESEMBER 2020 | 16:14 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meminta insiden tewasnya enam orang anggota Front Pembela Islam (FPI) akibat ditembak oleh petugas kepolisian pada Senin (7/12), diusut tuntas.

Namun disisi lain, semua pihak juga tidak melupakan peristiwa besar lainnya dalam hal ini kasus korupsi yang menyeret dua menteri Kabinet Indonesia Maju yakni Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo dan Menteri Sosial Juliari P. Batubara.

Demikian disampaikan Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas, saat jumpa pers secara daring, pada Selasa (8/12).

"Kami memandang bahwa jangan sampai perkara ini (tewasnya Laskar FPI) menutup kesadaran kita bersama bahwa ada agenda lain, terjadinya kejahatan dalam bentuk lain yaitu kejahatan korupsi yang akhir-akhir ini semakin terstruktur sistematis dan masif, semakin menggurita," ujar Busyro Muqoddas.

Menurut Busyro, kasus korupsi ekspor benur oleh Menteri KP Edhy Prabowo dan apalagi kasus korupsi dana bansos Covid-19 oleh Mensos Juliari adalah masalah besar yang juga harus menjadi perhatian serius. Di samping, kasus penembakan anggota FPI harus diusut sampai tuntas.

"Karena korupsi merupakan common enemy semua elemen, elemen TNI, Polri, penegak hukum yang lain dan unsur masyarakat sipil termasuk perguruan tinggi dan ormas agama," tuturnya.

"Jangan sampai kasus ini kemudian menyita perhatian sedemikian rupa sehingga melupakan atau membikin kita lengah terjadinya potensi korupsi yang yang makin hari semakin perlu pencermatan semua elemen. Kita tidak terkecoh dengan insiden ini, tetap harus diusut sampe tuntas," pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya