Berita

Ilustrasi/Net

Kesehatan

Penelitian: 28 Persen Kasus Kanker Disebabkan Buruknya Gaya Hidup

SELASA, 08 DESEMBER 2020 | 15:11 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Gaya hidup ternyata menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan kanker, sebuah penyakit paling mematikan kedua di dunia.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Swedish Institute for Health Care Economics, bekerja sama dengan Cancer Foundation, menunjukkan, 28 persen kasus kanker dapat dicegah melalui kebiasaan hidup.

Penelitian itu dilakukan dengan menghirung berapa banyak kasus kanker secara nasional yang mungkin terkait dengan gaya hidup.


"Fakta bahwa gaya hidup masyarakat memiliki peran dalam risiko terkena kanker bukanlah hal baru. Tetapi seberapa besar proporsi dari semua kasus kanker di Swedia yang disebabkan gaya hidup belum pernah dipetakan sebellumnya," ujar Cancer Foundation, seperti dikutip Sputnik.

Berdasakan peneliltian dari total 55.783 kasus kanker yang didiagnosis, sebanyak 15.543 di antaranya disebabkan oleh gaya hidup.

Artinya, sebanyak 4.500 orang yang terkena kanker setiap tahunnya diakibatkan oleh pola makan yang buruk, konsumsi alkohol, kelebihan berat badan, hingga kurangnya aktivitas fisik. Merokok sendiri bisa menyebabkan 6.000 kasus tambahan.

Cancer Foundation menyebut, lebih dari 30 diagnosis kanker yang berbeda dapat dikaitkan dengan tujuh faktor gaya hidup.

Merokok menduduki urutan teratas dengan hampir 11 persen, diikuti oleh terpapar sinar matahari sebanyak 6,9 persen, pola makan sebesar 2,6 persen, kelebihan berat badan sebesar 2,3 persen, konsumsi alkohol sebesar 2,3 persen, infeksi sebesar 2,1 persen dan ketidakaktifan fisik sebesar 0,8 persen.

Laporan tersebut juga menunjukkan, wanita sedikit lebih terpengaruh daripada pria. Pada wanita, 31 persen kasus kanker dapat dikaitkan dengan faktor risiko dibandingkan dengan 25 persen pada pria.

The Cancer Foundation menyimpulkan bahwa kebiasaan hidup masyarakat memainkan peran utama dalam meminimalkan risiko kanker.

"Fakta bahwa tiga dari sepuluh kasus kanker dapat dicegah menunjukkan bahwa kebiasaan hidup masyarakat berperan penting dalam risiko terkena kanker. Itulah mengapa penting untuk meningkatkan pengetahuan, baik di kalangan masyarakat umum, tetapi di atas semua itu di antara para pengambil keputusan," ujar Sekretaris Jenderal Cancer Foundation, Ulrika Arehed Kagstrom.

"Diperlukan kebijakan kesehatan masyarakat yang aktif yang mengambil tanggung jawab lebih besar untuk menciptakan kondisi bagi orang-orang untuk hidup lebih sehat," tandasnya.

Kanker diketahui bertanggung jawab atas sekitar 9,6 juta kematian setiap tahunnya. Secara global, sekitar 1 dari 6 kematian disebabkan oleh kanker.

Sekitar 70 persen kematian akibat kanker terjadi di negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya