Berita

As'ad Ali mantan Wakil Kepala BIN selama 9 tahun mulai dari era Presiden Abdurahman, Presiden Megawati dan Presiden SBY/Net

Politik

Analisa Mantan Wakil Kepala BIN Soal Peristiwa Berujung Penembakan 6 Laskar FPI

SELASA, 08 DESEMBER 2020 | 13:45 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Peristiwa berdarah yang memakan korban jiwa enam orang laskar Front Pembela Islam (FPI) mengusik mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) As'ad Said Ali untuk ikut berkomentar.  

"Terjadinya aksi kekerasan antara beberapa anggaota Polri dengan FPI di Karawang, mengusik saya untuk berbagi ilmu tentang “penguntitan”. tulis As'ad Ali yang dia unggah di akun Facebooknya, Selasa (8/12).  

Dalam Istilah yang lazim dunia intelijen, penguntitan adalah “penjejakan fisik” atau “ physical surveillance “. Tujuannya kata As'ad Ali untuk mengetahui keberadaan lawan.


Jika physical surveillance atau penguntitan menggunakan kendaraan roda empat, minimal yang digunakan dua kali lipat dari jumlah mobil yang diikuti.

Ketika lawan curiga, kata Ali, lazimnya si penguntit membatalkan misinya atau menekan lawan untuk menghentikan mobil , tetapi tetap berpura-pura tidak menjejaki yang bersangkutan, misalnya mengatakan ada kesalah pahamanan, sehingga misi tersebut masih rahasia alias tidak terbongkar.

"Kalau sampai terjadi aksi kekerasan apalagi pembunuhan, maka misinya bukan surveillance, tetapi ada misi lain atau kecerobohan petugas. Walllahu a’lam," tandas mantan pria yang juga pernah menjabat Waketum PBNU ini.

Untuk itu, ia menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah dan aparat keamanan yang telah membentuk team pencari fakta. Ia berharap tim itu bisa menjelaskan apa yang terjadi demi “ kebenaran”.

"Rakyat nggak usah ikut-ikutan, jaga diri dari ancaman Covid-19," tutup Wakil Kepala BIN sembilan tahun itu.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya