Berita

Mantan staf di KSP, Bambang "Beathor" Suryadi/Net

Hukum

Beathor Suryadi: Kemana Arah Pemeriksaan KPK, Apakah Ngabalin Dipenjara Atau Bebas?

SABTU, 05 DESEMBER 2020 | 21:26 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin melaporkan dua orang ke Polda Metro Jaya atas dugaan pencemaran nama baik terkait penangkapan Menteri KKP (nonaktif) Edhy Prabowo oleh KPK dalam kasus dugaan korupsi benur.

Dua orang yang dilaporkan Ngabalin adalah BBS dan MYH. Menurutnya, tudingan BBS dan MYH merugikan dirinya dan keluarga.

Dari penelusuran berbagai sumber, BBS merujuk kepada mantan staf di KSP, Bambang "Beathor" Suryadi. Adapun MYH adalah Muhammad Yunus Hanis, seorang pengamat politik dan dosial alumni Pascasarjana Sosiologi Universitas Gadjah Mada (UGM).


Beathor Suryadi pernah mengatakan KPK harus memeriksa dan menangkap Ngabalin. Dia menduga Ngabalin mendapatkan aliran dana dari hasil sogok korupsi dan perjalanan kunjungan kerja ke Amerika Serikat bersama Edhy Prabowo.

Sementara Yunus Hanis, dia diperkarakan karena pernyataannya yang menduga Ngabalin mempunyai andil dalam menjebloskan Edhy Prabowo.

Kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu malam (5/12), Beathor Suryadi berpendapat dan menduga, apabila KPK tidak profesional, dan ada kesan tidak menjalankan protap penyidikan sehingga Ngabalin bebas, maka dugaan MYH menjadi benar.

Dugaan itu adalah, Ngabalin ke AS membawa misi Istana untuk menjebak dan menjebloskan Menteri KKP Edhy Prabowo sehingga tertangkap OTT dan dipenjara KPK.

Sementara Beathor Suryadi, dia sedang menunggu hasil pemeriksaan KPK terhadap Staf Khusus Edhy, Andreau Misanta Pribadi. AMP ikut dalam kunjungan ke AS, dan sudah ditetapkan sebagai tersangka bersama Edhy dan lima tersangka lain.

Jelas Beathor Suryadi, sang staf AMP yang pernah nyaleg lewat PDIP diketahui sangat akrab dengan Ngabalin. Mereka kerap dalam satu kunjungan kerja ke berbagai turba ke daerah.

"Nah, hasil pemeriksaan ini sangat menentukan, jika turba (ke AS) itu menggunakan dana dari sogok pengusaha yang dikumpulkan APM," ujar Beathor Suryadi.

Mantan anggota DPR dari PDIP yang dikenal sebagai murid almarhum Taufiq Kiemas ini kembali mengungkapkan bahwa Ngabalin di KKP tidak digaji. Lalu timbul pertanyaan, dari mana biaya dia ikut kunker ke AS.

"Ngabalin tidak digaji KKP/negara, begitu juga fasilitas SPJ-nya. Apa lagi ke Amerika, tiket, hotel, makan dan uang saku?" imbuhnya.

"Kemana arah pemeriksaan KPK, apakah Ngabalin akan dipenjara karena menikmati aliran dana korupsi Benur itu, atau bebas?" sambung Beathor Suryadi menambahkan.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya