Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Berwajah Dua Soal RKT DPRD DKI, PSI Sudah Kibuli Rakyat

RABU, 02 DESEMBER 2020 | 16:53 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta dinilai telah menipu masyarakat dan lecehkan institusi Dewan.

Demikian disampaikan Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta, Basri Baco, saat berbincang dengan Kantor Berita RMOLJakarta terkait dualisme PSI terhadap usulan kenaikan Rencana Kerja Tahunan (RKT) DPRD DKI Jakarta 2021.

"Menurut saya, PSI ngibulin masyarakat. Mereka sebenarnya sejak awal setuju dan ikut dalam pembahasan penyusunan Rencana Kerja Tahunan atau RKT," kata Basri Baco, Rabu (2/12).

"Di ujung, mereka atraksi ke publik seolah-olah menolak agar dapat simpati masyarakat. Ini perbuatan tercela dan kejam menurut saya, tidak beretika," sambungnya.

Tidak hanya itu, menurut Baco, informasi dan data yang disajikan PSI kepada publik salah dan cenderung provokatif demi mencari sensasi sesaat.

"Saya tegaskan bahwa gaji tidak naik. Yang naik itu tunjangan yang sesuai ketentuan dan ada batasan dan aturannya. Tidak bisa seenaknya kita naikan," tegas Baco.

Dia lantas membeberkan aksi anggota fraksi PSI, Anggara Wicitra Sastroamidjojo, yang setuju dan ikut tanda tangan saat rapat. Tapi setelah pembahasan, PSI malah menginstruksikan penolakan kenaikan RKT itu.

Adapun kenaikan RKT sesungguhnya dilakukan karena legislator juga akan memperbanyak kegiatan sosialisasi dalam menyerap aspirasi masyarakat.

Ditambahkan Baco, DPRD memiliki kewajiban menyalurkan aspirasi masyarakat di daerah pemilihan (dapil).

"Dewan juga masyarakat yang punya konstituen ribuan yang perlu di perhatikan dan layani," tutup Baco.

RKT DPRD DKI 2021 sendiri direncanakan dianggarkan Rp 888 miliar. Jumlah itu sudah mencakup semua item. Mulai dari kunjungan kerja (kunker), kunjungan dalam kota, peninjauan, sosialisasi pancasila, sosialisasi perda, reses, hingga kegiatan alat kelengkapan dewan (AKD).

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya