Berita

Deputi Penindakan KPK, Karyoto (kiri) dan Plt Jurubicara KPK, Ali Fikri/RMOL

Hukum

Terima Informasi, KPK Mulai Pelototi Dugaan Skandal Industri Keuangan

RABU, 02 DESEMBER 2020 | 15:39 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Informasi soal dugaan kasus gagal bayar di industri keuangan telah masuk ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk kemudian ditindaklanjuti.

"Kita ada beberapa bahan, dan akan kita coba lidik juga. Kalau kita coba ikut andil dan membantu khususnya duit negara yang diputar-putar enggak karuan. Kita antusias masuk kesitu," kata Deputi Penindakan KPK, Karyoto kepada wartawan, Rabu (2/12).

Dugaan kasus gagal bayar di industri keuangan ini sudah banyak disorot sejumlah pihak, mulai dari DPR RI, Ombudsman, hingga para praktisi. Beberapa kasus pun sudah mencuat dan masuk ke proses persidangan, seperti salah satunya kasus gagal bayar Asuransi Jiwasraya.

Lembaga antirasuah pun mengaku sempat tertinggal dalam menangani sejumlah perkara gagal bayar asuransi seperti Jiwasraya hingga Asabri.

"Sebenarnya KPK punya bahan, namun karena mungkin ketinggalan di waktu yangg lalu, Asabri udah disidik Bareskrim. Kemudian Jiwasraya oleh Kejaksaan. Tapi kemarin beberapa anggota kami juga mengajukan beberapa (kasus) yang sifatnya belum tercover keduanya. Akan kita mulai juga," tegasnya.

Adapun kesulitan yang kerap dihadapi KPK yakni kasus gagal bayar industri keuangan banyak menyeret perusahaan swasta, yang mana berdasarkan UU, KPK hanya diperbolehkan menangani kasus melibatkan penyelenggara negara.

"Kalau yang swasta ini agak repot, kecuali swasta menggunakan duit negara, baru ada peluang untuk membuka, mungkin dengan pengucuran anggaran-anggaran itu," pungkasnya.

Sikap KPK yang akan turun tangan ini juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo dalam mereformasi lembaga nonbank di Indonesia yang disampaikan beberapa waktu lalu.

"Saya setuju dengan OJK bahwa perlu reformasi di bidang lembaga keuangan nonbank, baik asuransi maupun dana pensiun. Ini saatnya melakukan reformasi," kata Jokowi beberapa waktu lalu.

Adapun perusahaan yang tengah dihadapkan persoalan gagar bayar di antaranya Koperasi Indo Surya, Koperasi Hanson, LiMa Garuda, Koperasi Pracico, dan Koperasi Sejahtera Bersama.

Persoalan ini juga mendera sektor investasi dan pengelolaan aset seperti Minna Padi Asset Management, Victoria Manajemen Investasi, Mahkota Investama, Emco Asset Management, Narada Asset Management dan yang terbaru ialah Indosterling Optima Investama, serta di sektor asuransi seperti Bumiputera, Jiwasraya serta beberapa lainnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya