Berita

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono/Ist

Presisi

Penangkapan Upik Lawanga Berikut Bunker Bom, Polisi Simpulkan Kelompok JI Masih Hidup Dan Berkembang

SENIN, 30 NOVEMBER 2020 | 19:22 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setyono mengatakan, tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri yang berhasil menangkap Taufik Bulaga alias Upik Lawanga setelah buron selama 14 tahun bersama beberapa barang bukti dan bunker penyimpanan senjata dan bahan peledak menyingkap tabir bahwa organisasi Jamaah Islamiyah (JI) masih hidup dan terus berkembang.

Upik Lawanga (UL) merupakan ahli perakit bom berdaya ledak tinggi alias high explosive disebut profesor oleh kalangan mereka dan dilindungi oleh para anggota Jamaah Islamyah karena dianggap aset setelah Dr Azhari tewas ditembak oleh tim walet hitam di Batu Malang, pada tahun 2005 silam.

"Sebelumnya pada 2007, JI menugaskan UL untuk mempersiapkan dan membuat persenjataan dan bom, serta membuat bunker sebagai tempat penyimpanannya. Untuk mendukung tugas UL, JI mempersiapkan sarana prasarana berupa perbengkelan, mesin bubut dan peralatan-peralatan lainnya yang kami temukan di Cianjur dan di Klaten pada tahun 2013. ," ungkap Awi kepada wartawan di gedung Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (30/11).

Bunker penyimpanan senjata dan bahan peledak serta rangkaian bom untuk keperluan aksi  amaliyah atau jihad oleh organisasi JI juga ditemukan setahun setelahnya atau pada tahun 2014 di Klaten, Jawa Tengah dan tahun 2020 bunker serupa dengan kedalaman 2 meter juga ditemukan di Lampung.

"Dari temuan kami di Lampung, dapat dilihat bahwa JI sampai saat ini masih tetap hidup dan memiliki kekuatan secara militer, walaupun dalam putusan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Tahun 2008 putusan Hakim telah menetapkan bahwa Al Jamaah Al Islamiyah adalah koorporasi (organisasi) terlarang," terang Awi.

Tidak cuma itu, Awi mengungkap, kelompok JI juga memiliki sejumlah dukungan dana baik yang bersumber dari badan usaha milik perorangan maupun dari iuran anggota JI sendiri.

Yang lebih berbahaya, JI juga menyalahgunakan fungsi dana kotak amal. Dana itu, beber Awi, digunakan oleh JI untuk operasi memberangkatkan para teroris ke Syiria dalam rangka pelatihan militer dan taktik teror, gaji rutin para pimpinan Markaziyah JI serta pembelian persenjatan dan bahan peledak yang akan digunakan untuk amaliyah / jihad organisasi JI,

"Penyalahgunaan fungsi dana kotak amal yang kami temukan terletak di mini market yang ada di beberapa wilayah di Indonesia," ungkap Awi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya