Berita

Para pengungsi menuju Inggris dari Prancis/Net

Dunia

Inggris-Prancis Teken Perjanjian Baru Untuk Hentikan Arus Pengungsi Ilegal

MINGGU, 29 NOVEMBER 2020 | 09:21 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Inggris dan Prancis bekerja sama untuk menghentikan arus migran ilegal dari Selat Inggris.

Keduanya menandatangani sebuah perjanjian baru pada Sabtu (28/11) yang akan meningkatkan patroli dan teknologi untuk menutup rute berbahaya tersebut.

Menteri Dalam Negeri Inggris, Priti Patel mengatakan, berdasarkan perjanjian tersebut, jumlah petugas yang berpatroli di pantai Prancis akan dilipatgandakan. Peralatan baru seperti drone dan radar juga akan digunakan.

"Berkat lebih banyak patroli polisi di pantai Prancis dan peningkatan pembagian intelijen antara keamanan dan badan penegakan hukum, kami sudah melihat lebih sedikit migran yang meninggalkan pantai Prancis," kata Patel, seperti dikutip Reuters.

"Inggris dan Prancis berencana untuk melanjutkan dialog tertutup untuk mengurangi tekanan migrasi di perbatasan bersama selama tahun depan," tambahnya.

Kepada sebuah media lokal, Patel mengatakan otoritas Prancis telah menghentikan 5.000 migran untuk bepergian ke Inggris tahun ini.

Ia juga menyebut, selama sepuluh tahun terakhir, Inggris telah memberi Prancis 150 juta pound untuk menangani migran.

Saat ini, Patel menjelaskan pihak berwenang berfokus untuk menghentikan perahu kecil yang menyeberangi Selat Inggris dan memperketat perbatasan di Prancis.

Selain bekerja sama dengan Prancis, Inggris juga akan memperkenalkan UU terkait sistem suaka baru pada tahun depan.

Selama ini, banyak pengungsi melewati Selat Inggris yang berbahaya untuk mencapai negara tersebut. Namun banyak di antara mereka, khususnya yang menggunakan perahu kecil tenggelam.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya