Berita

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo/Net

Politik

Pengamat: Bukan Tidak Mungkin Prabowo Akan Alami ‘Kecelakaan’ Seperti Edhy

MINGGU, 29 NOVEMBER 2020 | 07:41 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak akan terjadi jika Partai Gerindra dan Prabowo Subianto tetap bertahan menjadi oposisi.

Begitu yang disampaikan pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (29/11).

Dia menyarankan agar Gerindra dan Prabowo menarik diri dari Koalisi Indonesia Maju di periode kedua pemerintahan Joko Widodo.


"Memang ‘kecelakaan’ ini tidak mungkin terjadi apabila Prabowo Subianto dan Gerindra tetap bertahan sebagai oposisi. Akan tetapi setelah menjadi partai koalisi, justru menjadi menteri pertama yang dicokok KPK di tengah sorotan publik terhadap kinerja KPK," ujar Saiful Anam.

Kejadian OTT Edhy Prabowo ini, menurut Saiful, harus menjadi penanda bagi Gerindra dan Prabowo untuk segera menarik diri dari koalisi.

Bahkan Saiful menilai kejadian ini tidak ubahnya sebuah cerita dalam sinetron. Dalam hal ini, ada sebuah skenario yang dilakukan oleh sang sutradara terhadap para aktor-aktornya.

“Kalau analisanya cermat pasti menarik diri. Karena saat ini saya kira ada pihak yang justru diuntungkan dengan kejadian ini, termasuk partai koalisi,” ujarnya.

“Kalau situasinya seperti saat ini, bukan tidak mungkin Prabowo juga akan mengalami nasib yang sama. Meskipun kita harus tetap dorong KPK bekerja secara profesional," jelas Saiful.

Menurutnya, penangkapan Edhy Prabowo sangat berpotensi membuat Gerindra menarik diri dari barisan Jokowi. Sebab, Edhy merupakan orang dekat Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

“Tentu Prabowo sangat kecewa terhadap semua ini," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Wakil Wali Kota Bandung Erwin Ajukan Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:05

Prabowo Diminta Ambil Alih Perpol 10/2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 04:00

BNPB Kebut Penanganan Bencana di Pedalaman Aceh

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:32

Tren Mantan Pejabat Digugat Cerai

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:09

KPID DKI Dituntut Kontrol Mental dan Akhlak Penonton Televisi

Kamis, 18 Desember 2025 | 03:01

Periksa Pohon Rawan Tumbang

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:40

Dua Oknum Polisi Pengeroyok Mata Elang Dipecat, Empat Demosi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:13

Andi Azwan Cs Diusir dalam Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi

Kamis, 18 Desember 2025 | 02:01

Walikota Jakbar Iin Mutmainnah Pernah Jadi SPG

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:31

Ini Tanggapan Direktur PT SRM soal 15 WN China Serang Prajurit TNI

Kamis, 18 Desember 2025 | 01:09

Selengkapnya