Berita

Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Sunanto/RMOL

Publika

Pemuda Muhammadiyah Dan Tantangan Kerusakan Ekologi

SABTU, 28 NOVEMBER 2020 | 23:17 WIB

SEIRING laju modernitas di dalam teknologi dan pembangunan, kian hari kita semakin akrab dengan berbagai masalah ekologi.

Bukannya tanpa sebab, selain bumi yang semakin menua, kerusakan alam lebih banyak muncul sebagai keniscayaan kausalitas dari ulah manusia sendiri.

Analisis Greenpeace (2019) menyebutkan bahwa 3.403.000 hektar (ha) lahan di Indonesia terbakar antara tahun 2015 sampai dengan 2018 di Indonesia berdasarkan data burn scar dari data resmi pemerintah.

Di masa pandemi, World Economic Forum (2020) memprediksi kerusakan ekosistem secara kumulatif akan naik sebanyak 76.2 persen.

Di luar faktor alam, kerakusan manusia untuk terus mengeksploitasi bumi dan isinya justru membuat bencana maupun krisis lingkungan sebagai cara baru bagi alam untuk menyeimbangkan diri.

Dengan kata lain, fungsi khalifah manusia sebagai makhluk yang ditugasi Tuhan untuk mengelola alam secara besar telah gagal.

Ironisnya, manusia baru sadar untuk kembali pada fitrahnya setelah kehidupan mereka terancam karena Tuhan memberikan teguran melalui krisis lingkungan.

Bagi umat Islam, banyaknya perangkat firman Allah maupun hadis Nabi yang secara eksplisit menyinggung tentang ekologi seharusnya membuat mereka bergerak sebagai pelopor.

Alih-alih bergerak memimpin, umat Islam yang mayoritas hidup sebagai warga negara dunia ketiga malah nampak abai terhadap lingkungan sekitarnya.

Ulama, lembaga keagamaan di satu sisi juga menggunakan materi khutbah tentang lingkungan itu sebatas retorika tanpa tindakan berkelanjutan.

Bukannya putus asa, kompleksitas masalah ekologi menyangkut aspek ekonomi, sosial-budaya, teknologi, teologi hingga ideologi dan politik sehingga dunia kesulitan menemukan formulasi yang tepat dan jitu.

Bersyukurnya, belakangan ini tema konservasi lingkungan hidup nampaknya mulai diminati oleh sebagian besar generasi muda yang aktif dan melek teknologi.

Pembahasan tentang teknologi alternatif yang ramah lingkungan (green technology) mulai banyak diujicoba dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi masa depan ekologi, kelompok muda seperti itu sangat dibutuhkan sebagai agen perubahan dengan penerjemahan etika lingkungan yang harmonis antara manusia dan alam.

Bagi Muhammadiyah, penerjemahan usaha-usaha konservasi alam tidak terlepas dari ideologi amar makruf nahi munkar. Penerjemahan Al-Ma’un akan semakin sulit diwujudkan dengan kerusakan lingkungan yang parah.

Pemuda Muhammadiyah sebagai elemen Persyarikatan yang matang, perlu meluaskan berbagai gerakan kepeloporan dalam berbagai aktivitas konservasi mulai dari ‘teknologi hijau’ hingga rekayasa sosial.

Tujuannya tak lain dan hukan hanya untuk mengubah cara pandang masyarakat untuk lebih akrab dan menghargai alam.

Tentu, upaya kolektif untuk menyelesaikan persoalan lingkungan amat dibutuhkan. Penyelamatan ekologi memerlukan banyak sinergi dan kerjasama antar komponen, kaum muda, masyarakat serta para ahli dari berbagai latar belakang disiplin keilmuan.

Dengan tantangan tingginya kerusakan ekologi yang sedang kita hadapi, kerja-kerja kepeloporan Pemuda Muhammadiyah sangatlah dinantikan oleh masyarakat luas.

Tidak ada yang tidak mungkin jika kita semua bergerak bersama-sama dan saling menopang mewujudkannya.

Sunanto
Penulis adalah Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya