Berita

Habib Rizieq Shihab harus dirangkul pemerintah untuk membantu keluar dari krisis ekonomi/Net

Politik

Gandeng Habib Rizieq Bisa Jadi Cara Pemerintah Keluar Dari Krisis Ekonomi

RABU, 25 NOVEMBER 2020 | 10:12 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Negara bisa keluar dari krisis ekonomi jika pemerintahan Presiden Joko Widodo menggandeng Habib Rizieq Shihab untuk dijadikan gerakan kerakyatan yang mendukung pemerintah.

Begitu yang disampaikan pakar politik dan hukum Universitas Nasional Jakarta, Saiful Anam, menanggapi pernyataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) soal "Kekosongan Kepemimpinan".

"Saya kira pernyataan JK tepat sekali, karena ada kebuntuan aspirasi yang disampaikan rakyat kepada penguasa," ujar Saiful Anam kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (25/11).


Karena, saat ini semakin banyak problem yang dihadapi rakyat Indonesia. Mulai dari problem sosial, ekonomi, politik, hukum, dan lainnya yang tidak mendapatkan jalan keluar dengan baik.

"Akhirnya masyarakat mengaspirasikan kepada pihak lain selain negara, untuk mengadukan kepada HRS," lanjut Saiful.

Saiful pun menilai, pemerintah sebaiknya introspeksi diri dengan munculnya fenomena Habib Rizieq yang mendapat dukungan rakyat.

"Bukan malah dilawan, tapi justru dirangkul untuk kehidupan kenegaraan yang lebih baik. Lebih banyak ruginya dan kurang baik apabila seakan negara memusuhi HRS," terang Saiful.

"Kalau saja HRS bisa dijadikan gerakan kerakyatan yang mendukung pemerintah untuk keluar dari jurang resesi, saya kira bukan main kekuatan Negara bisa keluar dari krisis ekonomi. Apa untungnya sih memperlakukan HRS seperti saat ini? Justru malah banyak mudharatnya daripada untungnya," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya