Berita

Mantan Pangdam Jaya dan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso/Net

Politik

Soal Penurunan Baliho HRS, Begini Respons Mantan Pangdam Jaya

SELASA, 24 NOVEMBER 2020 | 11:09 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pengerahan prajurit TNI untuk mencopot baliho Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab (HRS), diduga lantaran instansi terkait (Satpol PP) yang berwenang atas tugas tersebut mengalami sejumlah kesulitan.

Begitu asumsi yang disampaikan mantan Panglima Kodam Jaya tahun 1996, Letjen TNI (Purn) Sutiyoso, saat menjadi narasumber dalam diskusi di stasiun televisi TVOne, Senin (23/11).

Menurut pria yang akrab disapa Bang Yos ini, jika sudah mengerahkan pasukan khusus artinya ada tugas yang tidak bisa diselesaikan oleh satuan lain.


"Pasukan khusus Kopassus itu barang-barang amat mahal. Itu hanya ditugaskan kepada sebuah sasaran yang niscaya ini tidak bisa dilakukan oleh satuan lain itu," jelas Sutiyoso seperti dikutip Kantor Berita RMOLJakarta, Selasa (24/11).

Namun demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta ini menilai, penerjunan pasukan khusus saat ini belum diperlukan karena keadaan tidak genting.

"Saya kira belum segenting itu. Tindakan apapun harus terukur jangan berlebihan," sambungnya.

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini juga tidak mau menyalahkan panglima maupun prajurit TNI. Sebab segala sesuatu yang dikerjakan pasti atas perintah atasan.

"Bagaimanapun bila panglima (Kodam Jaya) dapat perintah dari atas dia susah juga. Tetapi menurut saya, sekali lagi, TNI itu maju pada saat-saat terakhir sebagai senjata pamungkas kalau yang lain sudah tidak bisa lagi," tegasnya.

"Karena intinya tentara itu diharapkan untuk menghadapi musuh dari luar maupun dari dalam misalnya separatis, teroris, nah itu baru (diturunkan)," demikian Sutiyoso.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya