Berita

Presiden Jokowi/Net

Politik

Gaduh Soal Habib Rizieq Shihab, Baranusa: Pengalihan Isu Untuk Tutupi Kegagalan Jokowi

SELASA, 24 NOVEMBER 2020 | 11:08 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Gaduhnya persoalan kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS) setelah kembali ke Indonesia dinilai dijadikan pengalihan isu oleh pemerintahan Joko Widodo.

Begitu yang disampaikan oleh kelompok relawan Jokowi yang tergabung dalam Barisan Relawan Nusantara (Baranusa) merespons polemik yang terus terjadi mengenai Habib Rizieq Shihab.

Ketua Umum Baranusa, Adi Kurniawan mengatakan, kegaduhan persoalan Habib Rizieq dianggapnya sebagai pengalihan beberapa isu yang dilakukan pemerintah.


Diantaranya, pengalihan isu soal penanganan Covid-19 yang dianggap hingga saat ini tak kunjung jelas meskipun anggaran penanganan begitu besar dan telah digelontorkan.

"Soal krisis ekonomi yang berujung resesi ekonomi juga bisa jadi pengalihan isu dari persoalan HRS. Ini dilakukan untuk menutupi kegagalan pemerintah dalam menangani hal tersebut," ujar Adi Kurniawan kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (24/11).

Selain itu kata Adi, persoalan Habib Rizieq juga berkaitan dengan kebijakan pemerintah dalam menghadapi kelompok yang berseberangan.

Adi pun menilai, kemungkinan terjadinya chaos bisa terjadi jika kegaduhan terus berlanjut mengingat kondisi semakin tak terkendali. Ditambah, kebijakan pemerintah yang semakin tidak pro rakyat.

Menurut Adi, seharusnya dalam situasi seperti ini pemerintah mengeluarkan kebijakan politik yang merangkul semua pihak yang bersebarangan.

Kata Adi, pihak itu termasuk kelompok Habib Rizieq. Dengan demikian kebutuhan negara saat ini perlu kerjasama semua pihak dapat berjalan secara efektif.

"Untuk mengeluarkan Indonesia dari resesi ekonomi dan pandemi Covid-19. Sebab kondisi rakyat hari ini sudah semakin lapar jangan sampai lapar yang dialami rakyat ini berujung pada kemarahan sehingga memicu gejolak sosial dan politik," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

12 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Pantai Bondi Australia

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:39

Gereja Terdampak Bencana Harus Segera Diperbaiki Jelang Natal

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:16

Ida Fauziyah Ajak Relawan Bangkit Berdaya Amalkan Empat Pilar Kebangsaan

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:07

Menkop Ferry: Koperasi Membuat Potensi Ekonomi Kalteng Lebih Adil dan Inklusif

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:24

Salurkan 5 Ribu Sembako, Ketua MPR: Intinya Fokus Membantu Masyarakat

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:07

Uang Rp5,25 Miliar Dipakai Bupati Lamteng Ardito untuk Lunasi Utang Kampanye Baru Temuan Awal

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:34

Thailand Berlakukan Jam Malam Imbas Konflik Perbatasan Kamboja

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:10

Teknokrat dalam Jerat Patronase

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:09

BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 di Asian Le Mans Series

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:12

Prabowo Berharap Listrik di Lokasi Bencana Sumatera Pulih dalam Seminggu

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:10

Selengkapnya