Berita

Presiden Rusia, Vladimir Putin/Net

Dunia

Sebelum Trump Mengaku Atau Dinyatakan Kalah, Putin Tak Akan Beri Ucapan Selamat Untuk Biden

SENIN, 23 NOVEMBER 2020 | 08:34 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Presiden Rusia, Vladimir Putin menjadi satu di antara segelintir pemimpin dunia yang belum memberikan ucapan selamat kepada Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih, Joe Biden.

Berbicara dalam sebuah wawancara televisi pemerintah pada Minggu (22/11), Putin menegaskan kembali ia tidak akan memberikan selamat hingga kemenangan Biden dikonfirmasi secara legal atau jika petahana, Presiden Donald Trump telah mengakui kekalahannya.

Meski begitu, ia menggarisbawahi, Rusia akan bekerja sama dengan siapa pun yang akan menjadi presiden AS ke depannya.

"Kami akan bekerja dengan siapa saja yang memiliki kepercayaan dari rakyat Amerika," ucap Putin, seperti dikutip New York Post.

"Tapi kepercayaan itu hanya bisa diberikan kepada kandidat yang kemenangannya diakui oleh lawan, atau hasilnya dikonfirmasi dengan cara yang sah dan legal," tegas dia.

Lebih lanjut, Putin mengatakan, keputusan untuk belum memberikan selamat kepada Biden adalah formalitas tanpa motif yang tersembunyi.

Lagipula, ia menyebut, hubungan antara AS dan Rusia pun sudah terlanjur hancur.

"Tidak ada yang rusak, semua sudah hancur," kata Putin

Sikap Putin untuk belum memberikan selamat pada pemilihan tahun ini sangat berbeda jika dibandingkan 2016 lalu.

Ketika Trump menang dari Hillary Clinton, Putin dengan cepat memberikan ucapan selamat. Tetapi saat itu Clinton telah menyatakan kekalahannya sehari setelah pemungutan suara.

Jurubicara Putin, Dmitry Peskov mengatakan, pemilihan kali ini berbeda karena Trump telah menolak mengakui hasil pemilihan dan terus melakukan upaya hukum untuk membatalkannya.

Sejauh ini, New York Post memuat, Biden sudah memenangkan 306 suara elektoral, sementara Trump memiliki 232 suara elektoral. Untuk memenangkan tiket ke Gedung Putih, seorang kandidat presiden harus mendapatkan minimal 270 suara elektoral.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya