Berita

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto/Net

Politik

Kritik Panglima TNI, Pengamat: Arab Spring Terjadi Jika Keadilan Rakyat Ternoda, Bukan Terganggunya Pemerintah Sah

SENIN, 23 NOVEMBER 2020 | 00:36 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Fenomena Arab Spring diyakini tak akan terjadi di Indonesia jika rasa keadilan masyarakat tidak dinodai.

Begitu yang disampaikan analis sosial politik Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ubedilah Badrun menanggapi pernyataan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tetang kekhawatiran terjadinya Arab Spring di Indonesia.

Pada dasarnya, ia memaknai pernyataan Panglima TNI tersebut sebagai peringatan kepada masyarakat agar berhati-hati dalam bermedia sosial agar fenomena yang terjadi di sejumlah negara di Timur Tengah dan Afrika Utara tak terjadi di Indonesia.


Namun demikian, Ubedilah tak sependapat dengan diksi Marsekal Hadi yang menyebut fenomena tersebut bertujuan ingin mengganggu pemerintah yang sah. Diksi tersebut dinilai keliru bila diaplikasikan di tanah air, lantaran yang terjadi justru sebaliknya.

"Logika keliru itu ada pada kalimat 'mengganggu pemerintah yang sah'. Sebab yang sesungguhnya terjadi adalah pemerintah yang sah mengganggu rasa keadilan masyarakat," kata Ubedilah kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (22/11).

Dewasa ini, gejolak di media sosial di tanah air terjadi karena rasa keadilan masyarakat terganggu. Mereka kemudian memilih menyampaikan pikiran dan gagasannya di dunia maya.

"Jadi kalau Indonesia tidak mau seperti Arab Spring, maka jawabannya sederhana, yaitu pemerintah jangan menodai rasa keadilan masyarakat. TNI juga harus netral menjaga kedaulatan dan pertahanan negara," pungkas Ubedilah.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya