Berita

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump/Net

Dunia

Trump Makin Rajin Gunakan Kewenangan Gedung Putih, Panggil Perwakilan Michigan Untuk Ubah Hasil Pilpres

MINGGU, 22 NOVEMBER 2020 | 07:45 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump terus memanfaatkan kewenangannya di Oval Office untuk memblokir kemenangan Joe Biden dalam pemilihan presiden (pilpres) 2020.

Dilaporkan Associated Press pada Sabtu (21/11), Trump memanggil delegasi kepemimpinan Republik di negara medan pertempuran Michigan, termasuk pemimpin mayoritas Senat dan Ketua DPR.

Trump juga membujuk para hakim dan pejabat pemilihan untuk membatalkan hasil pemilu Michigan yang dimenangkan oleh Biden karena hanya memiliki margin kurang dari 154 ribu suara. Hakim harus membuat parlemen negara bagian memilih presiden.  

Seorang profesor dan pakar hukum pemilu, Rick Hasen menyebut, itu adalah upaya yang belum pernah dilakukan sebelumnya oleh presiden, di mana ia berusaha untuk mendelegitimasi kemenangan lawannya.

Hasen mengatakan, kemungkinan akan ada kerusuhan jika terdapat upaya untuk mengagalkan hasil pilpres di Michigan, dengan menyebutnya serupa seperti percobaan kudeta.

"Kita harus khawatir karena ini sangat anti-demokrasi dan mendelegitimasi kkemenangan Joe Biden dalam pemilihan yang bebas dan adil," kata Hasen.

"Sangat menyedihkan karena kita masih harus membahas ini, Tapi sangat tidak mungkin untuk mendapatkan hasil yang berbeda untuk (pemilihan) presiden," sambung dia.

Sementara itu, walaupun dipanggil oleh Trump, perwakilan Michigan tampaknya tidak tergerak untuk melakukan permintaan sang presiden.

Dalam pernyataan bersama setelah pertemuan di Gedung Putih, Pemimpin Mayoritas Senat Michigan Mike Shirkey dan Ketua DPR Lee Chatfield mengatakan, klaim adanya kecurangan pemilihan perlu diselidiki.

"Kami belum diberi tahu tentang informasi apa pun yang akan mengubah hasil pemilu di Michigan dan sebagai pemimpin legislatif, kami akan mengikuti hukum dan mengikuti proses normal terkait pemilih Michigan, seperti yang telah kami katakan selama pemilu ini," ujar mereka.

"Kandidat yang memenangkan suara terbanyak memenangkan pemilihan dan suara elektoral Michigan," tekan mereka.

Sebelum Michigan, Trump juga telah melakukan metode serupa untuk mengubah hasil pemilihan di Georgia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya