Berita

Parlemen Prancis sejak Oktober 2020 telah berupaya menyuarakan bela Armenia-Artsakh dan mengajukan RUU pengakuan Artsakh ke majelis/Net

Dunia

Ratusan Tokoh Budaya Dan Intelektual Prancis Gemakan Seruan Bela Armenia

SABTU, 21 NOVEMBER 2020 | 07:18 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dukungan untuk Armenia datang dari para intelektual Prancis. Sebanyak 120 tokoh budaya dan intelektual Prancis terkemuka melancarkan seruannya untuk membela hak dan masa depan Armenia terutama orang-orang Artsakh di Nagorno-Karabakh.

Seruan itu diterbitkan di Majalah Le Figaro yang menulis bahwa nasib orang Armenia berubah secara mengerikan di Nagorno-Karabakh, akibat perang berminggu-minggu dengan Azerbaijan.

"Lebih dari satu abad setelah Genosida Armenia 1915 yang dilakukan oleh pemimpin Kekaisaran Ottoman, rakyat Armenia lagi-lagi menjadi korban dari dua kediktatoran. Baku dan Ankara menghasut kebencian terhadap orang Armenia," tulis mereka.

Ratusan tokoh itu menilai, Turki dan Azerbaijan telah kehilangan martabatnya karena melancarkan serangan sengit terhadap orang-orang Armenia di Artsakh, hanya semata untuk menghancurkan aspirasi yang sah.

"Orang-orang Armenia tidak menginginkan perang, tetapi perang itu dibebankan pada mereka. Mereka hanya berusaha memperjuangkan keberadaan mereka," katanya.

"Itulah mengapa saya mendukung Armenia, saya mendukung Artsakh," ujar para tokoh itu. Menekankan bahwa di abad ke-21 tidak ada tempat untuk orang-orang yang menebarkan kebencian yang begitu besar seperti itu.

Terutama saat ini, ketika beberapa wilayah di Nagorno-Karabakh direbut Azebaijan, ada banyak orang Armenia yang berjuang untuk menentukan masa depannya.

Pada Rabu (10/11) Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, dan Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani pernyataan bersama tentang gencatan senjata. Penjaga perdamaian Rusia pun dikerahkan di wilayah tersebut untuk memantau pelaksanaan gencatan senjata dan penghentian permusuhan.

Namun, kesepakatan itu juga telah menetapkan Armenia harus menyerahkan beberapa distriknya di Artsakh kepada Azerbaijan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya