Berita

Komisi HAM Afganistan mendesak Inggris invesigasi kejahatan perang yang dilakukan oleh pasukan khusus Australia/Net

Dunia

Komisi HAM Afganistan Desak Inggris Investigasi Kejahatan Perang Pasukan Khusus Australia

JUMAT, 20 NOVEMBER 2020 | 17:52 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Afganistan meminta pemerintah Inggris untuk melakukan penyelidikan independen atas laporan pembunuhan ilegal yang dilakukan oleh pasukan khusus Australia.

Komisi Hak Asasi Manusia Afganistan (AIHRC) mengatakan, laporan terkait adanya puluhan pembunuhan ilegal oleh pasukan khusus Australia adalah kekerasan dan kekejaman yang tidak manusiawi.

Ketua AIHRC yang berbasis di Kabul, Shaharzad Akbar pun mendesak Amerika Serikat (AS), Inggris, dan negara-negara lain yang memiliki pasukan militer di Afganistan untuk menyelidiki lebih lanjut hal tersebut.

"Secara khusus, AIHRC meminta Inggris untuk memulai penyelidikan independen untuk mempertimbangkan dan menyelidiki tuduhan pembunuhan ilegal tersebut," kata Akbar, seperti dikutip The Guardian, Jumat (20/11).

"Hanya melalui serangkaian investigasi independen kami dapat mengungkapkan sejauh mana sebenarnya pengabaian terhadap kehidupan di Afganistan," lanjut dia.

Akbar juga mengatakan, dengan penyelidikan mendalam, maka hak dan keadilan bagi keluarga korban akan terpenuhi.

Dalam laporan hasil penyelidikan selama empat tahun yang dirilis oleh militer Australia, pasukan negeri Kanguru itu disebutkan kerap melakukan praktik "blooding".

Praktik tersebut adalah dorongan bagi pasukan belum berpengalaman untuk melakukan pembunuhan, di mana korbannya kerap adalah warga sipil.

Sejauh ini, investigasi menunjukkan 39 warga Afganistan tewas dalam praktik tersebut oleh 25 pasukan khusus Australia.

Pasukan khusus Australia lebih banyak dikerahkan untuk menghalangi perdagangan narkoba Afganistan, terutama di Helmand, tempat pasukan Inggris aktif.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pilkada 2024 jadi Ujian dalam Menjaga Demokrasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:52

Saling Mengisi, PKB-Golkar Potensi Berkoalisi di Pilkada Jakarta dan Banten

Sabtu, 04 Mei 2024 | 23:26

Ilmuwan China Di Balik Covid-19 Diusir dari Laboratoriumnya

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:54

Jepang Sampaikan Kekecewaan Setelah Joe Biden Sebut Negara Asia Xenophobia

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:43

Lelang Sapi, Muzani: Seluruh Dananya Disumbangkan ke Palestina

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:35

PDIP Belum Bersikap, Bikin Parpol Pendukung Prabowo-Gibran Gusar?

Sabtu, 04 Mei 2024 | 22:16

Demonstran Pro Palestina Capai Kesepakatan dengan Pihak Kampus Usai Ribuan Mahasiswa Ditangkap

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:36

PDIP Berpotensi Koalisi dengan PSI Majukan Ahok-Kaesang di Pilgub Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 21:20

Prabowo Akan Bentuk Badan Baru Tangani Makan Siang Gratis

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:50

Ribuan Ikan Mati Gara-gara Gelombang Panas Vietnam

Sabtu, 04 Mei 2024 | 20:29

Selengkapnya