Berita

Pengacara pribadi Presiden Donald Trump, Rudy Giuliani/Net

Dunia

Salahkan Mesin Pemindai Surat Suara Buatan Venezuela Atas Kekalahan Trump, Kredibilitas Tim Hukum Dipertanyakan

JUMAT, 20 NOVEMBER 2020 | 10:42 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kubu Presiden Donald Trump terus menggaungkan klaim adanya kecurangan pemilihan meski tidak memiliki bukti yang kuat. Alih-alih, tim hukum Trump mengeluarkan beberapa pernyataan yang membuat banyak orang kebingungan.

Salah satunya ketika pengacara pribadi Trump, Rudy Giuliani melakukan konferensi pers pada Kamis (19/11).

Ia dan rekannya, Sidney Powell menyalahkan campur tangan China, Kuba, dan Venezuela dalam perhitungan suara yang akhirnya membuat Trump kehilangan banyak suara.

Powell mengatakan, mesin pemindai surat suara yang dibuat Dominion Voting Systems Inc. memiliki software dari Smartmatic yang dibuat di Venezuela.

Ia menyebut, mesin itu lah yang digunakan oleh mendiang Presiden Venezuela, Hugo Chavez untuk terus memenangkan pemilihan. Sehingga ia menuding mesin itu juga yang membuat Trump kalah.

"Dominion Voring System, Smartmatic, dan software yang digunakan untuk pemungutan suara lainnya dibuat di Venezuela atas arahan Hugo Chaves untuk memastikan dia tidak pernah kalah dalam pemilihan," ujar Powell, seperti dikutip LBC.

Powell menambahkan, ia memiliki saksi yang dapat menjelaskan bagaimana sistem itu dapat bekerja untuk memenangkan Chavez.

Seiring dengan tudingan tersebut, Dominion dan Smartmatic memberikan tanggapan terpisah yang menyatakan bahwa keduanya tidak memiliki keterkaitan satu sama lain.

Banyaknya klaim tidak berdasar yang membuat bingung masyarakat membuat kredibilitas tim hukum Trump dipertanyakan.

Profesor hukum di Universitas California, Rick Hasen menagtakan, kecerobohan tim hukum Trump menunjukkan ketidakseriusan sang presiden dalam mengajukan gugatan hukum.

"Agak keliru untuk mengatakan ini, tapi yah, Trump mungkin akan lebih baik jika memiliki pengacara yang lebih baik," kata Hasen.

"(Tapi) salah satu alasan dia tidak memiliki pengacara yang baik karena dia tidak memiliki klaim yang kuat untuk diajukan," tekannya.

Kecerobohan tim hukum Trump sendiri juga dapat dilihat dari kesalahan eja saat pengajukan gugatan hukum, di mana salah seorang pengacaranya lupa nama hakim ketua sidang.

Selain itu, penampilan Giuliani juga mencuri perhatian. Ia tampak menggunakan pewarna rambut hingga keringatnya saat mengajukan gugatan hukum terlilhat berwarna coklat.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Tim 7 Jokowi Sedekah 1.000 Susu dan Makan Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 20:00

Jajaki Alutsista Canggih, KSAL Kunjungi Industri Pertahanan China

Selasa, 30 April 2024 | 19:53

Fahri Minta Pembawa Nama Umat yang Tolak 02 Segera Introspeksi

Selasa, 30 April 2024 | 19:45

Kemhan RI akan Serap Teknologi dari India

Selasa, 30 April 2024 | 19:31

Mantan Gubernur BI Apresiasi Program Makan Siang Gratis

Selasa, 30 April 2024 | 19:22

Anies Bantah Bakal Bikin Parpol

Selasa, 30 April 2024 | 19:07

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Penguatan Ekonomi Perdagangan

Selasa, 30 April 2024 | 18:44

Dandim Pinrang Raih Juara 2 Lomba Karya Jurnalistik yang Digelar Mabesad

Selasa, 30 April 2024 | 18:43

Raja Charles III Lanjutkan Tugas Kerajaan Sambil Berjuang Melawan Kanker

Selasa, 30 April 2024 | 18:33

Kemhan India dan Indonesia Gelar Pameran Industri Pertahanan

Selasa, 30 April 2024 | 18:31

Selengkapnya