Berita

Deputi Penindakan KPK, Karyoto/Net

Hukum

Pelarian Eks Sekretaris MA Nurhadi Dibantu Seseorang, KPK Akan Segera Ungkap Tersangka Baru

SELASA, 17 NOVEMBER 2020 | 22:53 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku telah mendapati bukti yang cukup kuat untuk menjerat seorang tersangka baru dalam perkara dugaan suap dan gratifikasi terkait perkara di Mahkamah Agung (MA) tahun 2011-2016.

Deputi Penindakan KPK, Karyoto mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih dalam proses penyelidikan menuju proses penyidikan terkait adanya pihak yang membantu mantan Sekretaris MA, Nurhadi dalam proses pelarian maupun menghilangkan barang bukti.

"Mungkin dalam beberapa saat akan kita naikan ke ekspose ke pimpinan. Bahwa memang dalam tersangka Nurhadi ada pihak lain yang membantu," ujar Karyoto kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Selasa (17/11).


Karyoto mengaku dalam waktu satu minggu ini akan di ekspose kepada pimpinan KPK terkait pihak yang diduga terlibat membantu pelarian atau menghalang-halangi penyidik KPK terhadap Nurhadi dan menantunya, Rezky Herbiyono yang sempat buron.

"Kami menyatakan orang ini sebagai orang yang membantu pelarian atau menghalang-halangi dan mohon maaf apakah yang didugakan berpangkat dan berjabatan, tidak. Di sini adalah saudara dekatnya mereka sendiri," ungkap Karyoto.

Sehingga kata Karyoto, dalam waktu dua pekan ke depan akan disampaikan kepada masyarakat terkait seorang yang terlibat membantu pelarian Nurhadi.

"Memang dalam larinya tersangka Nurhadi ini ada pihak lain yang membantu. Nah ini yang nantinya bisa dikategorikan sebagai melakukan pelanggaran Pasal 21 UU Tipikor. Tunggu saja mungkin 2 sampai 3 minggu lagi," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

Kreditur Tak Boleh Cuci Tangan: OJK Perketat Aturan Penagihan Utang Pasca Tragedi Kalibata

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:15

Dolar Melemah di Tengah Data Tenaga Kerja AS yang Variatif

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00

Penghormatan 75 Tahun Pengabdian: Memori Kolektif Haji dalam Buku Pamungkas Ditjen PHU

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:48

Emas Menguat Didorong Data Pengangguran AS dan Prospek Pemangkasan Suku Bunga Fed

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:23

Bursa Eropa Tumbang Dihantam Data Ketenagakerjaan AS dan Kecemasan Global

Rabu, 17 Desember 2025 | 07:01

Pembatasan Truk saat Nataru Bisa Picu Kenaikan Biaya Logistik

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:46

Dokter Tifa Kecewa Penyidik Perlihatkan Ijazah Jokowi cuma 10 Menit

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:35

Lompatan Cara Belajar

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:22

Jakarta Hasilkan Bahan Bakar Alternatif dari RDF Plant Rorotan

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:11

Dedi Mulyadi Larang Angkot di Puncak Beroperasi selama Nataru

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:48

Selengkapnya