Berita

Penelitian awal di Cardiff University menemukan bahwa obat kumur bisa membunuh virus corona dalam waktu 30 detik/Net

Dunia

Penelitian Terbaru Ungkap Obat Kumur Dapat Membunuh Covid-19 Dalam 30 Detik, Benarkah Demikian?

SELASA, 17 NOVEMBER 2020 | 22:24 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Mouthwash alias obat kumur yang biasa dijual bebas diduga dapat membunuh virus corona dalam waktu 30 detik setelah terpapar.

Begitu kata sejumlah ilmuan di Universitas Cardiff dalam sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan awal pekan ini (Selasa, 17/11).

Mereka menemukan bahwa obat kumur yang mengandung setidaknya 0,07 persen cetylpyridinium chloride (CPC) menunjukkan "tanda-tanda yang menjanjikan" untuk mengurangi penularan virus corona.

Laporan awal mereka, yang belum ditinjau oleh rekan sejawat, mendukung sebuah penelitian yang diterbitkan minggu lalu yang menemukan obat kumur yang mengandung CPC membantu mengurangi viral load orang yang terinfeksi virus corona.

Temuan awal ini dilakukan jelang uji klinis pada pasien di University Hospital of Wales di Cardiff untuk mengetahui apakah obat kumur dapat mengurangi virus corona dalam air liur pasien. Penemuan ini diharapkan bisa dipublikasikan pada awal 2021 mendatang.

Meski demikian, perlu digarisbawahi bahwa penelitian ii masih memerlukan pendalaman lebih lanjut.

"Meskipun studi in-vitro ini sangat menggembirakan dan merupakan langkah positif, lebih banyak penelitian klinis sekarang jelas dibutuhkan," kata pemimpin penelitian itu, Professor David Thomas dari Cardiff University.

"Kami perlu memahami apakah efek obat kumur yang dijual bebas pada virus Covid-19 yang dicapai di laboratorium dapat direproduksi pada pasien, dan kami berharap dapat menyelesaikan uji klinis kami pada awal 2021," sambungnya, seperti dikabarkan Al Jazeera.

Menanggapi penelitian tersebut, spesialis periodontologi Dr Nick Claydon mengatakan bahwa dia yakin obat kumur dapat menjadi tambahan penting untuk melawan virus corona bersama dengan mencuci tangan, menjaga jarak secara fisik dan memakai masker.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya