Berita

Ketua SETARA Institute, Hendardi/Net

Politik

Penyambutan Habib Rizieq Adalah Paradoks Kepemimpinan Jokowi Yang Melukai Hati Perawat Dan Dokter

MINGGU, 15 NOVEMBER 2020 | 15:34 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Pembiaran kerumunan massa saat penyambutan Habib Muhammad Rizieq Shihab dari Arab Saudi, safari dakwah, dan maulid nabi sekaligus pernikahan anak Habib Rizieq adalah paradoks kepemimpinan politik Presiden Joko Widodo dan jajarannya dalam penanganan Covid-19.

Demikian disampaikan Ketua SETARA Institute, Hendardi lewat siaran persnya dalam merespons sikap pemerintah terhadap riuhnya massa pendukung Habib Rizieq belakangan ini.

“Jangankan kewajiban menjalankan protokol kesehatan, prinsip hukum salus populi suprema lex esto (keselamatan rakyathukum tertinggi) yang selama ini digaungkan oleh para pejabat negara dan aparat keamanan sama sekali tidak berlaku bagi kerumunan yang diciptakan oleh kedatangan MRS (Muhammad Habib Rizieq),” tegas Hendardi dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Minggu (15/11).

Dia melanjutkan, asas keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi yang selama ini digaungkan pemerintah untuk melakukan pembatasan sosial, termasuk untuk melakukan pembubaran kegiatan-kegiatan yang mengkritisi kinerja pemerintah juga tak berjalan efektif dalam hal penyambutan Habib Rizieq.

“Para pihak berwenang, sejauh ini hanya menyampaikan imbauan agar kerumunan itu menerapkan protokol kesehatan sama seperti Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Nikita Mirzani yang secara satire mengkritik keras kerumunan dalam beberapa hari belakangan ini,” jelasnya.

Padahal, kata dia, sudah menjadi tugas pemerintah untuk mengambil tindakan hukum terkait dengan penanganan Covid-19.

"Sungguh peragaan tata kelola pemerintahan yang melukai para dokter dan perawat yang terus berjuang, para siswa-siswi sekolah yang sudah jenuh dengan belajar daring, dan para korban PHK yang tidak bisa menggapai impiannya untuk terus bekerja, akibat ganasnya Covid-19," kritiknya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya