Berita

Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati/Net

Politik

Calon Kapolri, Susaningtyas Kertopati: Tidak Berpolitik Dan Tahu Ancaman Dalam Negeri

KAMIS, 12 NOVEMBER 2020 | 21:50 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Meskipun Kapolri nantinya akan ditunjuk oleh Presiden lantaran pemberhentian dan pengangkatan orang nomor satu di korps bhayangkara itu merupakan hak prerogatifnya. Namun setidaknya terdapat beberapa catatan dan harapan bagi Tribrata 1 (TB1) yang akan datang.

Pengamat intelijen dan pertahanan Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati berpandangan, siapa sosok calon pengganti Jenderal Idham Azis sebagai Kapolri harusnya Perwira Tinggi (Pati) yang professional, mengikuti tren kejahatan atau gangguan keamanan, dan memahami hukum serta regulasi.

Menurut mantan anggota DPR periode 1999-2004 dan 2009-2014 yang akrab disapa Nuning ini, kejahatan dan gangguan keamanan kian hari kian canggih dan terus dimodifikasi, termasuk kejahatan jalanan.

"Kapolri harus mengikuti perkembangan ini. Syarat berikutnya, ia tidak berpolitik tapi paham perkembangan politik," kata Nuning kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (12/11).

Berikutnya, sambung dia, calon Kapolri harus sosok yang cepat tanggap terhadap fenomena yang dapat menimbulkan disintegrasi bangsa. Terutama, kelompok-kelompok baik kanan maupun kiri yang ingin mengganti ideologi dan bentuk negara.

"Yang utama, memahami ancaman keamanan dalam negeri serta efeknya hingga luar negri, memahami lingkungan strategis teritorial seperti bahaya Terorisme, Radikalisme, Narkoba, Kejahatan Jalanan/kriminalitas," tekanya.

Termasuk memiliki pengetahuan yang cukup mekanisme dan strategi penanggulangannya sehingga mampu hadapi ancaman faktual dan potensial.

Selain itu, Nuning berharap, Kapolri yang akan ditunjuk oleh Presiden Jokowi nanti harus memperkuat pertahanan siber (cyber defence) seiring dengan perkembangan internet of things (IoT).  

"Saat ini, peretasan ke Infrastruktur kritis, pencurian data strategis, spionase, propaganda di media sosial, terorisme dan berbagai ancaman siber lainnya sudah berlangsung di berbagai belahan dunia. Oleh karena itu, banyak negara tengah merumuskan strategi untuk menghadapi ancaman siber," demikian penulis buku Komunikasi dalam kinerja intelijen keamanan ini.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya