Berita

Presiden terpilih AS, Joe Biden dan Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau/Net

Dunia

Kepada Biden, PM Justin Trudeau Berharap AS Tetap Tekan China Untuk Pulangkan Dua Warga Kanada

SELASA, 10 NOVEMBER 2020 | 08:24 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau menyatakan harapannya kepada pemerintahan baru Presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden yang akan dilantik pada 20 Januari 2021.

Bebicara dalam konferensi pers pada Senin (9/11), Trudeau berharap Biden akan terus menekan China untuk membebaskan dua warga Kanada yang ditahan selama hampir dua tahun terakhir.

Mereka adalah mantan diplomat Michael Kovrig dan pengusaha Michael Spavor. Keduanya dicurigai melakukan spionase pada Desember 2018, atau beberapa hari setelah Kanada menangkap bos Huawei, Meng Wanzhou dengan surat perintah dari AS.

"Saya sangat yakin bahwa pemerintahan Amerika yang akan datang akan terus menjadi mitra yang baik untuk Kanada dan negara lain di seluruh dunia saat kami ingin memberi kesan kepada China bahwa pendekatan yang mereka ambil tidak berhasil (dan) pentingnya mengembalikan dua warga Kanada yang telah ditahan sewenang-wenang selama lebih dari 700 hari," jelas Trudeau, seperti dikutip AFP.

Dalam kesempatan tersebut, Trudeau juga mengkritik Beijing yang dianggapnya telah menggunakan "diplomasi koersif". Menurutnya, langkah-langkah China tidak efektif dan sangat menyibukkan negara demokratis di seluruh dunia.

Penangkapan Meng dan dua warga Kanada membuat hubungan kedua negara masuk ke dalam jurang.

Trudeau adalah salah satu pemimpin dunia pertama yang memberi selamat kepada Joe Biden dan Wakil Presiden terpilih Kamala Harris atas kemenangan mereka, kurang dari satu jam setelah media AS mempublikasikannya.

"Melihat seorang perempuan, seorang perempuan kulit hitam dan Asia Selatan-Amerika terpilih sebagai Wakil Presiden Amerika Serikat berikutnya adalah sebuah inspirasi," kata Trudeau.

"Ini adalah tanda selamat datang bahwa Presiden terpilih yang baru telah mengindikasikan bahwa perubahan iklim adalah prioritas utamanya," sambungnya.

Biden telah berjanji untuk bergabung kembali dengan Perjanjian Paris PBB tentang perubahan iklim dengan cepat, setelah Trump meninggalkannya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya