Berita

Rizal Ramli saat menjabat sebagai Menko Maritim dan Sumber Daya sedang berbicara dengan Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Jokowi Tanya Cara Cepat Kaya, Jawab Rizal Ramli: Ikuti Cara Pengpeng

SELASA, 10 NOVEMBER 2020 | 00:56 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Istilah pengpeng diperkenalkan ekonom senior DR. Rizal Ramli beberapa tahun lalu saat dia masih menjabat Menko Maritim dan Sumber Daya periode 2015-2016.

Pengpeng merujuk pada pengusaha yang di saat bersamaan berkuasa, dan memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan jaringan usaha diri dan kelompok.

“Pengusaha adalah profesi yang mulia. Jadi penguasa juga demikian,” ujar Rizal Ramli ketika berbicara pada haul mantan Presiden Abdurrahman Wahid bulan Januari 2016. Ketika itu ia masih menjabat sebagai Menko Martim dan Sumber Daya, dan sedang gencar menggelar kampanye kepret pengpeng.


Karena memanfaatkan kekuasaan untuk kepentingan pribadi dan kelompok, Rizal Rami mengatakan pengpeng adalah pengkhianatan terhadap demokrasi dan bertentangan dengan semangat reformasi.

Pada masa itu sebenarnya sudah terlilhat jelas ke arah mana istilah pengpeng itu dialamatkan Rizal Ramli. Di hari pertama setelah bergabung dalam pemerintahan Joko Widodo, Rizal Ramli sudah mengibarkan perang melawan pengpeng.

Dia tidak sungkan mengkepret pihak-pihak yang patut diduga melakukan praktik pengpeng.

Konon, ini pula salah satu perintah lisan dari Jokowi saat meminta kesediaan Rizal Ramli bergabung dalam barisan pemerintah.

Salah satu pihak yang terganggu dengan kampanye perang melawan pengpeng itu adalah Jusuf Kalla. Ketika itu ia adalah Wakil Presiden.

Sudah menjadi rahasia umum, hubungan JK dan Rizal Ramli kurang begitu baik. Di dalam rapat kabinet, Rizal Ramli tidak sungkan menyampaikan keberatan atas usul JK yang dinilai sarat kepentingan pribadi dan kelompok.

Dalam banyak kesempatan, Rizal Ramli kerap mengatakan, salah satu kebangkrutan pemerintahan Jokowi adalah akibat praktik pengpeng yang meluas. Bukan hanya di masa Jokowi berkuasa saat ini, tetapi juga di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya, dimana JK juga ikut sebagai Wakil Presiden.

Belakangan ini, memori publik dibawa kembali ke masa ketika Rizal Ramli gencar memerangi pengpeng. Rizal Ramli yang juga pernah masuk dalam tim penasehat ekonomi PBB bercerita bahwa dirinya pernah bertemu empat mata dengan Presiden Jokowi.

Di dalam pertemuan itu, Jokowi mengajukan pertanyaan: bagaimana bisa menjadi salah seorang terkaya di Indonesia dalam waktu singkat.

Pertanyaan itu tidak langsung dijawab Rizal Ramli. Rizal Ramli mengatakan, dirinya membutuhkan gambaran yang lebih jelas atas hal yang sedang ditanyakan Jokowi.

“Setelah Jokowi jelaskan kasus pejabat dan keluarganya, baru saya jawab. Gampang Mas, bisnis kekuasaan atau (jadi) pengpeng. Cepat,” tulis Rizal Ramli di akun Twitter pribadi miliknya, @RamliRizal, Senin siang (9/11).

Twit Rizal ini kontan menjadi pembicaraan di kalangan netizen termasuk pemerhati politik dan politisi. Dalam serangkaian twitnya itu Rizal Ramli tidak menyebut nama Jusuf Kalla. Tetapi, rasa-rasanya kalangan pemerhati politik dan politisi telah memahami bahwa cerita yang tengah disampaikan Rizal Ramli ini adalah soal Jusuf Kalla.

Perseteruan di antara keduanya sedang berlangsung pula.

Awalnya, adalah Rizal Ramli yang mengatakan selalu diganjal JK, baik di era SBY, maupun di era Jokowi. Rizal Ramli merasa langkahnya dihentikan JK dan para pendukungnya karena dianggap berbahaya bagi kepentingan kelompok usaha JK dan para pendukungnya itu.

Lalu, JK membalas. Katanya, Rizal Ramli tidak pernah diperhitungkan baik SBY maupun JK. JK juga menuding Rizal Ramli sebagai pejabat yang tidak bisa bekerja bersama tim dan kerap marah-marah. Itu sebabnya, menurut JK, di bulan Oktober 2004 sejumlah pejabat teras Kementerian Keuangan pernah mendatanginya dan mengaku akan mengundurkan diri bila Rizal Ramli menjadi Menteri Keuangan.

Cerita JK ini menuai kecaman banyak kalangan. Dari pantauan redaksi, sebagian besar yang netizen yang berkomentar mengatakan lebih percaya Rizal Ramli daripada JK. Kelompok eselon yang protes itu diduga khawatir tidak bisa leluasa bila Rizal Ramli kembali jadi Menteri Keuangan.

Rizal Ramli memang bukan pejabat murahan yang dapat dipermainkan bawahan. Sikap tegas dan komitmen yang tinggi pada pekerjaan memensejahterakan rakyat telah diperlihatkannya sejak ditunjuk Gus Dur menjadi Kepala Bulog juga Menko Perekonomian.

Tindakan tegas Rizal Ramli itu memang kerap merugikan pejabat yang ingin bermain-main dengan nasib rakyat. Jadi wajar apabila ada pejabat teras di kementerian tertentu yang khawatir bila Rizal Ramli menjadi bos mereka.

Kembali ke pertemuan empat mata antara Rizal Ramli dan Jokowi.

Tak lama setelah Jokowi mendengarkan jawaban dari Rizal Ramli tentang cara menjadi salah seorang terkaya di Indonesia dalam waktu singkat, sang pengpeng langsung dicopot Jokowi dari jabatan Wakil Ketua Tim Penilai Akhir Pejabat Eselon I dan BUMN. Diduga kuat karena nepotisme dan primordial.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya