Berita

Anggota Komisi II DPR RI, Muhammad Nasir Djamil, meminta Presiden Joko Widodo membubarkan staf khusus milenial yang tak jelas manfaatnya/Net

Politik

Stafsus Milenial Kembali Berulah, Nasir Djamil: Tidak Jelas Tupoksinya, Bubarkan!

SENIN, 09 NOVEMBER 2020 | 10:23 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Staf khusus (stafsus) milenial Presiden Joko Widodo kembali jadi sorotan publik.

Sorotan diarahkan kepada Aminuddin Maruf yang ketahuan mengirim surat perintah kepada dewan eksekutif mahasiswa (DEMA) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia untuk hadir dalam acara pembahasan UU Cipta Kerja.

Sebelumnya, aksi serupa juga dilakukan Andi Taufan Garuda Putra, yang melayangkan surat perintah kepada seluruh camat di Indonesia untuk membantu perusahaannya PT Amartha.

Menyikapi hal tersebut, anggota Komisi II DPR RI, Muhammad Nasir Djamil, menyayangkan Presiden Jokowi yang tidak mengindahkan sarannya dahulu untuk membubarkan stafsus milenial.

“Kalaulah presiden mengikuti saran saya, agar keberadaan staf khusus milenial itu dibubarkan, tentu kejadian ini tak akan terulang lagi,” ucap Nasir kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (8/11).

Legislator dari Fraksi PKS ini mengatakan, dengan adanya tindakan berulang dari stafsus milenial ini, menunjukkan tupoksi mereka tidak jelas.

“Karena itu, untuk sekian kalinya, saya menyarankan agar staf khusus milineal itu dihapus. Karena, tidak ada manfaatnya, kecuali hanya sedikit dan memberatkan anggaran,” tegasnya.

Politisi asal Aceh ini mengaku prihatin kejadian tersebut kembali terulang dari lingkaran istana dan seakan mencoreng nama baik presiden. Oleh karena itu, perlu ada evaluasi oleh presiden terhadap para stafsus milenial.

“Saya prihatin dengan cara pengelolaan negara oleh presiden di periode kedua ini. Seperti tak ada kontrol dan evaluasi terhadap keberadaan staf khusus milenial,” tandasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya