Berita

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan /Net

Bisnis

Nilai Tukar Lira Melemah, Erdogan Copot Gubernur Bank Sentral Murat Uysal

SABTU, 07 NOVEMBER 2020 | 16:07 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mencopot gubernur bank sentral dari jabatannya pada Sabtu (7/11) waktu setempat, dan menggantinya dengan mantan menteri keuangan Naci Agbal. Keputusan itu diambil di saat mata uang lira mencapai rekor terendah, pasca kehilangan 30 persen nilainya sejak awal tahun.

Keputusan untuk mengganti Murat Uysal sebagai gubernur dibuat dengan keputusan presiden, yang diumumkan dalam Lembaran Negara Resmi. Tidak ada perincian lebih detail mengapa Uysal diganti.

Lira ditutup 8.5445 terhadap USD pada Jumat setelah menyentuh rekor terendah 8.58, meski USD melemah menanti perhitungan suara selesai pada Pemilihan Presiden.

Erdogan telah menunjuk Uysal untuk memimpin bank sentral pada Juli 2019, ketika dia memecat Murat Cetinkaya di tengah frustrasi presiden karena bank tidak menurunkan suku bunga untuk meningkatkan ekonomi. Saat itu Uysal adalah wakil gubernur.

Erdogan, seorang yang anti suku bunga tinggi, telah berulang kali menyerukan agar biaya pinjaman lebih rendah. Akhir pekan lalu, dia mengatakan Turki sedang berperang dalam perang ekonomi melawan mereka yang menekannya di "segitiga setan suku bunga dan nilai tukar dan inflasi." Seperti dikutip dari Arab News, Sabtu (7/11).

Naci Agbal menjabat sebagai Menteri Keuangan sejak 2015 hingga 2018, lalu kemudian dilantik sebagai Kepala Direktorat Strategi dan Anggaran Presiden.

Pada pertemuan terakhir komite kebijakan moneter pada 22 Oktober, bank sentral melawan ekspektasi untuk kenaikan suku bunga yang besar dan mempertahankan suku bunga kebijakan stabil di 10,25 persen, memicu penurunan tajam dalam lira.

Bank, yang juga mengejutkan pasar sebulan sebelumnya ketika menaikkan suku bunga, mengatakan akan melanjutkan langkah-langkah likuiditas untuk memperketat jumlah uang yang beredar. Ini menaikkan tingkat tertinggi di koridornya, jendela likuiditas terlambat, menjadi 14,75 persen dari 13,25 persen.

Namun, lira terus merosot meskipun ada langkah-langkah tersebut, melemah 30 persen terhadap mata uang AS tahun ini menjadi pemain terburuk di pasar negara berkembang.

Bearish (istilah yang digunakan saat kondisi pasar saham mengalami tren turun atau melemah) terhadap lira berasal dari kekhawatiran tentang kemungkinan sanksi Barat terhadap Turki, cadangan habis, inflasi tinggi dan campur tangan politik dalam kebijakan moneter.

Para analis juga khawatir bahwa hubungan Turki bisa terganggu jika Demokrat Joe Biden menjadi presiden AS.

Surat kabar Milliyet Turki melaporkan pada hari Kamis bahwa Menteri Keuangan Berat Albayrak telah mengesampingkan intervensi untuk mendukung lira, mengulangi kekhawatiran pemerintah bahwa menaikkan suku bunga dapat merugikan ekonomi.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Jaksa KPK Ungkap Keterlibatan Orang Tua Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor dalam Kasus Gazalba Saleh

Senin, 06 Mei 2024 | 13:05

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jokowi Keluhkan Peredaran Uang yang Semakin Kering, Ekonom: Akibat Utang yang Ugal-ugalan

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:05

Butuh 35.242 Dukungan bagi Calon Perseorangan Maju di Pilwalkot Cimahi

Rabu, 08 Mei 2024 | 17:01

Kemendag Amankan Satu Kapal Tanpa Kelengkapan Dokumen Impor di Palembang

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:58

Mardani Dukung Sikap Oposisi Ganjar: Itu Ksatria!

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:55

Google Pixel 8A Resmi Dirilis, Dibanderol Mulai Rp8 Jutaan

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:44

Wakapolda Aceh Armia Fahmi Daftar Bacalon Bupati Atam Lewat Nasdem

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:39

Pakar: Sosok Menkeu yang Baru Baiknya Berlatar Belakang Teknokrat Dibandingkan Politisi

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:33

Satgas Catur Bais TNI Berhasil Gagalkan Penyelundupan Pakaian Bekas di Sebatik

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:32

Militer Taiwan Bersiap Hadapi Ancaman China Jelang Pelantikan Presiden

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:31

BTN Relokasi Kantor Cirebon

Rabu, 08 Mei 2024 | 16:09

Selengkapnya