Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Pelaku Pembantaian Sembilan Wanita Dan Anak-anak Komunitas Mormon Meksiko Ditangkap

SABTU, 07 NOVEMBER 2020 | 14:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Seorang pria bernama Alfredo L telah ditangkap pihak keamanan Meksiko sehubungan dengan kasus pembantaian sembilan warga Amerika-Meksiko tahun lalu di jalan tanah terpencil di barat laut negara itu.

“Alfredo L ditahan di Ciudad Juarez, kota Meksiko di seberang perbatasan AS-Meksiko dari El Paso, Texas,” kata kantor jaksa agung Meksiko, seperti dikutip dari 9News, Sabtu (7/11).

Alfredo diduga menjadi anggota organisasi kriminal yang beroperasi di utara (Meksiko), dan kemungkinan merupakan salah satu pelaku pembunuhan tiga wanita dan enam anak di negara bagian Sonora Meksiko pada 4 November 2019.

Pria itu didakwa dengan pembunuhan dan kejahatan terorganisir, meskipun tidak ada rincian tentang apa yang membuat pihak berwenang percaya bahwa dia terlibat dalam kematian itu.

Pengumuman penangkapan datang tepat satu tahun setelah pembantaian terjadi.

“Para wanita dan anak-anak - warga negara ganda AS-Meksiko dan anggota komunitas Mormon independen di negara bagian Sonora - berada di tiga kendaraan jauh di luar komunitas itu ketika penyerang menembaki mereka di dua lokasi terpisah,” kata pihak berwenang.

Salah satu kendaraan berada sekitar 16 kilometer di belakang yang lain.

Delapan anak lainnya selamat dari serangan itu, termasuk seorang bayi yang ditemukan tersembunyi di satu kendaraan, dan seorang anak lelaki berusia 13 tahun yang berjalan sekitar 23 kilometer kembali ke komunitas Mormon, La Mora, untuk mencari bantuan.

Mormon adalah istilah yang digunakan untuk pengikut Latter Day Saint movement, dan terutama untuk kelompok terbesar dari gerakan ini, The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints (Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir).

Meskipun para korban memiliki nama belakang yang berbeda, mereka semua memiliki hubungan dengan keluarga besar LeBaron di Meksiko.

Pihak berwenang Meksiko tahun lalu mengatakan mereka yakin anggota kartel narkoba, yang telah lama menjadi pendorong kekerasan di negara itu, melakukan pembantaian itu. Tidak ada penangkapan yang segera dilakukan di bulan serangan itu.

Pihak berwenang tahun lalu menawarkan berbagai teori tentang mengapa penembakan itu terjadi, tetapi tidak ada penjelasan pasti yang dirilis.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya