Berita

Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu), Yustinus Prastowo (kiri)/Rep

Bisnis

Stafsus Menkeu: Yang Terpenting Bukan Resesi Atau Tidak, Tapi Arah Kebijakan Pemerintah

SABTU, 07 NOVEMBER 2020 | 13:12 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Perekonomian nasional sudah mulai mengalami titak balik pertumbuhan. Hal ini harus disambut dengan semangat optimistisme.

Sebab, meskipun Indonesia sudah resmi mengalami resesi sebagaimana Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia minus 3,49 persen pada kuartal III 2020, yang terpenting adalah kebijakan pemerintah ke depannya. Kuartal II 2020 pertumbuhan ekonomi hingga 5,32 persen.

Demikian disampaikan Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu), Yustinus Prastowo saat menjadi narasumber dalam diskusi Polemik bertajuk "Efek Resesi di Tengah Pandemi" pada Sabtu (7/11).

"Kita melihat, kita sudah mengalami titik balik dan kita harus optimistik. Jadi menurut saya, bukan mempersoalkan apakah resesi tidak resesi, tapi bagaimana respons kebijakan pemerintah dan juga arah kebijakannya," ujar Yustinus.

Menurut anak buah Menkeu Sri Mulyani ini, kebijakan pemerintah sudah berada pada jalur yang benar untuk mengantisipasi tantangan perekonomian nasional ke depan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

"Sudah on the track, sehingga kita tinggal melakukan fokus dan akselerasi," tegasnya.

Kebijakan pemerintah sudah berada pada jalur yang benar itu, antara lain sejumlah indikator penting mengalami pertumbuhan signifikan.

"Kalau kita lihat semua indikator penting di kuartal III ini mengalami pertumbuhan beberapa sangat signifikan bahkan," tuturnya.

"Dan yang menarik kalo dibandingkan kuartal III 2019 pun juga tumbuh positif ini juga kabar baik sebenarnya, birokrasi juga bisa bekerja efektif efisien dengan terbukti dari sisi belanja pemerintah yang tumbuh sangat bagus di kuartal III ini 9,8 persen," sambungnya.

"Dan diharapkan dengan akselerasi yang mungkin baik di kuartal IV ini akan jadi prakondisi bagi 2021," demikian Yustinus menambahkan.

Selain Yustinus, narasumber lain dalam diskusi daring tersebut yakni anggota Komisi XI DPR Anis Byarwati, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, Direktur Eksekutif Next Policy Fithra Faisal Hastiadi, dan Ketua Umum APRINDO Roy N. Mandey.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya