Berita

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin/Net

Dunia

China Tak Terima Dituding Inkonsisten Soal Larangan Impor Australia, Yang Melanggar Duluan Siapa?

SABTU, 07 NOVEMBER 2020 | 12:18 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kementerian Luar Negeri China mengecam pemerintah Australia karena telah mengingkari komitmennya dan mengambil tindakan diskriminatif, sambil menekankan bahwa tindakan otoritas China terhadap impor asing adalah wajar, sah dan tidak tercela.

China, melalui juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin, mengatakan pada konferensi pers hari Jumat (6/11) bahwa tindakan otoritas kompeten China pada impor asing sejalan dengan hukum dan peraturan China serta praktik internasional, dan bertanggung jawab atas konsumen China dan industri dalam negeri.

“Mereka masuk akal, sah dan tidak tercela,” kata Wang, seperti dikutip dari GT, Jumat (6/11).

Pernyataan Wang muncul setelah media melaporkan bahwa China telah meningkatkan pembatasan perdagangan terhadap Australia, menangguhkan impor, termasuk kayu dan jelai. Beberapa media Barat bahkan menuduh China tidak konsisten dalam mengumumkan akan membuat pasar China dapat diakses oleh semua orang, sambil melarang impor Australia.

“China akan tetap berkomitmen untuk keterbukaan yang lebih besar, dan kami bertindak berdasarkan kata-kata kami,” kata Wang.

Wang mengatakan dia memperhatikan bahwa beberapa orang di Australia baru-baru ini mempertanyakan tindakan China, dan bahkan menuduh China melanggar aturan perdagangan internasional.

Namun, sejak 2018, lebih dari 10 proyek investasi China telah ditolak oleh Australia, dengan alasan ‘masalah keamanan nasional’ yang ambigu dan tidak berdasar untuk melarang perusahaan China dalam pembangunan jaringan 5G, dan membatasi area seperti infrastruktur, pertanian dan peternakan, kata Wang.

Seperti diketahui sebelumnya Australia telah meluncurkan sebanyak 106 investigasi anti-dumping dan anti-subsidi terhadap produk-produk China, sementara China baru memulai empat investigasi terhadap barang-barang Australia.

“Antara China dan Australia, negara mana yang melanggar prinsip ekonomi pasar dan perjanjian perdagangan bebas bilateral? Dan negara mana yang mengingkari komitmennya, merusak kerja sama dan mengambil tindakan diskriminatif? Faktanya jelas,” kata Wang.

Wang mendesak beberapa orang di Australia untuk merefleksikan perbuatan mereka, melakukan lebih banyak hal yang kondusif untuk saling percaya, kerja sama, dan kemitraan strategis komprehensif China-Australia.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

UPDATE

Kini Jokowi Sapa Prabowo dengan Sebutan Mas Bowo

Minggu, 28 April 2024 | 18:03

Lagi, Prabowo Blak-blakan Didukung Jokowi

Minggu, 28 April 2024 | 17:34

Prabowo: Kami Butuh NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:15

Yahya Staquf: Prabowo dan Gibran Keluarga NU

Minggu, 28 April 2024 | 17:01

Houthi Tembak Jatuh Drone Reaper Milik AS

Minggu, 28 April 2024 | 16:35

Besok, MK Mulai Gelar Sidang Sengketa Pileg

Minggu, 28 April 2024 | 16:30

Netanyahu: Keputusan ICC Tak Membuat Israel Berhenti Perang

Minggu, 28 April 2024 | 16:26

5.000 Peserta MTQ Jabar Meriahkan Pawai Taaruf

Minggu, 28 April 2024 | 16:20

Kepala Staf Angkatan Darat Israel Diperkirakan Mundur dalam Waktu Dekat

Minggu, 28 April 2024 | 16:12

Istri Rafael Alun Trisambodo Berpeluang Ditersangkakan

Minggu, 28 April 2024 | 16:05

Selengkapnya