Berita

Mardani Ali Sera/Net

Politik

Terawan Diundang WHO, PKS: Semoga Menkes Tidak Lupa Segudang Masalah Covid-19

JUMAT, 06 NOVEMBER 2020 | 16:46 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Undangan organisasi kesehatan dunia (WHO) terhadap Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto diapresiasi sejumlah pihak.

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera mengatakan pihaknya juga turut berbangga dengan diundangnya Menkes Terawan oleh WHO.

Sebab, secara relatif jumlah kasus Covid-19 di Indonesia masih cenderung rendah jika mengacu jumlah keseluruhan penduduk Indonesia.

"Tentu kita bangga dengan diundangnya Menkes oleh WHO. Secara relatif jumlah kasus Covid-19 kita memang rendah dibanding jumlah penduduk," ujar Mardani Ali Sera saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (6/11).

Meski demikian, anggota Komisi II DPR RI ini menegaskan bahwa Indonesia masih memiliki segudang masalah mengenai pandemi Covid-19.

"Mulai jumlah tes yang belum mencapai standar WHO, positivity rate kita masih tinggi hingga pelaksanaan tracking, testing dan treatment kita masih jauh dari harapan," kata Mardani.

Lebih lanjut, Mardani berharap, undangan dari WHO kepada Menkes Terawan tidak membuat lupa akan segudang masalah yang hingga kini masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama terkait Covid-19.

"Semoga undangan WHO tidak membuat Menkes lupa bahwa kita punya banyak masalah dan tanpa penanganan yang tepat boleh jadi di masa depan kita bisa lebih buruk dari sekarang," tandasnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut WHO secara khusus mengundang Menkes Terawan Agus Putranto dalam pertemuan virtual yang digelar, Jumat (6/11).

Pertemuan itu menurut Kemenkes, sebagai bentuk apresiasi dari WHO karena Menkes Terawan dinilai berhasil menangani pandemi virus corona baru (Covid-19) di Indonesia.

Surat undangan WHO kepada Menkes Terawan itu diteken oleh Asisten Direktur Jenderal Kesiapan Darurat WHO Jaouad Mahjour pada (30/10).

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya