Berita

Presiden Jokowi (kanan) dan Luhit Binsar Pandjaitan (kiri)/Net

Politik

Ditegur Jokowi Karena Target Investasi Meleset, Luhut Dan Bahlil Diminta Manfaatkan GSP AS

SENIN, 02 NOVEMBER 2020 | 18:01 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Presiden Joko Widodo menegur Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia.

Teguran Jokowi dikarenakan nilai investasi pada kuartal III/2020 masih minus di atas 5%. Sementara, realisasi investasi pada kuartal II/2020 tercatat hanya Rp 191,9 triliun, atau terkontraksi -4,3% (yoy) dibandingkan kuartal II/2019, dan minus sebesar -8,9% jika dibandingkan dengan kuartal I/2020.

"Saya sebenarnya sudah mewanti-wanti kepada Kepala BPKM dan Menko Marinves agar paling tidak di kuartal ketiga ini bisa minus di bawah 5 (persen), tapi ternyata belum bisa," ujar Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, sebagaimana yang disiarkan kanal Youtube Sekretariat Presiden, Senin (2/11).

Oleh sebab itu, Jokowi meminta keduanya memperbaiki pertumbuhan investasi di dalam negeri pada kuartal IV/2020. Agar supaya pada kuartal I/2021 bisa mulai bergerak tumbuh positif lagi.

Salah satu cara untuk mengenjot investasi, diterangkan Jokowi, adalah dengan memanfaatkan fasilitas bebas bea masuk atau Generalized System of Preferences (GSP) yang diberikan pemerintah Amerika Serikat untuk produk-produk impor dari Indonesia.

Fasilitas tersebut, menurut Jokowi, hanya didapat oleh satu negara di Asia, yaitu Indonesia. Sehingga, kemungkinan untuk mengundang investasi sangat besar.

"Bahwa kesempatan untuk memperbaiki investasi ini kita diberikan peluang, karena kemarin GSP untuk masuk ke Amerika sudah diberikan perpanjangan. Sehingga ini kesempatan, karena kita adalah negara satu-satunya yang mendapatkan fasilitas ini. Dan kita harapkan ekspor kia bisa naik melompat karena fasilitas GSP ini diberikan kepada kita," ungkap Jokowi.

"Dan syukur-syukur ini juga dipakai sebagai kesempatan untuk menarik investasi, karena kita ada fasilitas itu. Sehingga orang mau mendirikan industri, pabrik, perusahaan di Indonesia akan menjadi lebih menarik. Karena untuk masuk ke Amerika kita diberikan fasilitas dari Amerika," tambahnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya