Berita

Amerika Serikat menggelar operasi khusus untuk menyelamatkan seorang warganya yang diculik di Nigeria/Net

Dunia

Selamatkan Warga Yang Diculik Di Nigeria, AS Lancarkan Operasi Penyelamatan Khusus

MINGGU, 01 NOVEMBER 2020 | 06:53 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Sebuah operasi penyelamatan seorang warga negara Amerika berhasil dilakukan oleh pasukan khusus Amerika Serikat (AS) di Nigeria pada Sabtu (31/10).

Seorang warga Amerika bernama Philip Walton, 27 tahun, diketahui telah diculik pada Selasa (26/10) oleh enam pria bersenjatakan senapan serbu AK-47.

Walton diculik setelah tiba di rumahnya di desa Massalata Niger dengan sepeda motor pada Selasa pagi. Ketika itu, Istrinya, anak perempuan dan saudara laki-ditinggalkan.

Reuters melaporkan, para pelaku tampaknya berasal dari kelompok etnis Fulan, dan mereka berbicara bahasa Hausa dan sedikit bahasa Inggris. Mereka juga sempat meminta uang dan menggeledah rumah keluarga sebelum pergi bersama Walton.

Untuk menyelamatkan Walton, sebuah pasukan khusus dibentuk, termasuk Navy SEAL. Operasi sendiri diyakini telah menewaskan beberapa penculik, sementara pihak AS sendiri tidak terlika.

Sumber diplomat di Niger mengatakan Walton sekarang berada di kediaman dutabesar AS di Niamey.

"Kemenangan besar bagi Pasukan Khusus AS yang sangat elit hari ini," tulis Presiden AS Donald Trump di Twitter.

Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany mengatakan pemerintahan Trump selama bertahun-tahun telah menyelamatkan 55 sandera di 24 negara.

Pentagon mengonfirmasi operasi tersebut tetapi tidak memberikan identitas sandera.

Niger, seperti sebagian besar wilayah Sahel Afrika Barat, menghadapi krisis keamanan yang semakin dalam karena kelompok-kelompok yang terkait dengan Al Qaeda dan ISIS melakukan serangan terhadap tentara dan warga sipil, meskipun ada bantuan dari pasukan Prancis dan AS.

Empat tentara AS tewas dalam penyergapan di Niger pada 2017, memicu perdebatan tentang peran Amerika Serikat di gurun Afrika Barat yang jarang penduduknya yang merupakan rumah bagi beberapa negara termiskin di dunia.

Setidaknya enam sandera asing ditahan oleh pemberontak Islam di Mali, Burkina Faso, dan Niger. Kelompok Islamis telah mengumpulkan jutaan dolar sebagai pembayaran tebusan dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah AS sering mengkritik negara lain karena membayar.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya