Berita

Demo Anti-Prancis di Lebanon/Net

Dunia

Khawatir Terjadi Kerusuhan, Pihak Keamanan Lebanon Pukul Mundur Demonstran Anti-Prancis

SABTU, 31 OKTOBER 2020 | 10:06 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasukan keamanan Lebanon menghadang kedatangan ratusan pengunjuk rasa di kediaman duta besar dan Kedutaan Besar Prancis di Lebanon pada hari Jumat (30/10) waktu setempat.

Mereka khawatir akan terulangnya kerusuhan serupa yang meletus di depan Kedutaan Besar Denmark di Ashrafieh, Beirut, tahun 2006, dan mengakibatkan 28 orang luka-luka, kerusakan etalase toko, dan pembakaran gedung konsulat.

Beberapa ratus jamaah meninggalkan masjid setelah salat Jumat dan berbaris untuk melakukan aksi protes terhadap pemerintah Prancis terkait pernyataan Emmanuel Macron.


Seruan untuk demonstrasi oleh kelompok Islam radikal telah menyebar di platform media sosial di negara yang dipukul oleh berbagai krisis itu.

Sementara itu, Khaldoun Qawwas, juru bicara media Dar Al-Fatwa mengatakan bahwa pihaknya tidak terkait dengan aksi tersebut.

"Kelompok-kelompok ini tidak ada hubungannya dengan Dar Al-Fatwa, yang telah mengumumkan posisinya mengenai apa yang terjadi di Prancis dalam dua pernyataan terpisah," katanya seperti dikutip dari Arab News, Jumat (30/10).

Sheikh Abdul Latif Deryan, mufti agung Lebanon, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan seminggu sebelumnya, mengatakan bahwa “kebebasan berpendapat dan berekspresi tidak berarti menghina kepercayaan dan simbol orang lain, dan ini membutuhkan pertimbangan ulang tentang konsep kebebasan absolut.”

Dia menekankan "penolakan kekerasan dan konfrontasi radikalisme dan terorisme yang tidak memiliki agama atau ras."

Pasukan keamanan telah mengantisipasi protes hari Jumat dan memperketat keamanan di jantung kota Beirut, karena kedutaan dan kediaman duta besar Prancis terletak di jalan yang mengarah ke lingkungan barat dan timur kota itu. Hal ini menyebabkan kemacetan besar di ibu kota.

Titik awal protes adalah Masjid Gamal Abdel Nasser di Al-Mazraa, terletak hanya beberapa kilometer dari Residence des Pins (Pine Residence).

Tiga pos pemeriksaan keamanan utama - satu didirikan oleh polisi anti huru hara - memisahkan Residence des Pins dan pengunjuk rasa, beberapa di antaranya diangkut dengan bus dari utara Lebanon ke Beirut.

Para pengunjuk rasa memegang atribut keagamaan dan meneriakkan slogan-slogan mencela Prancis, Presiden Emmanuel Macron, dan bekas kolonisasinya di negara itu. Beberapa pengunjuk rasa mencoba melepas kawat berduri dan melemparkan batu, botol air, dan pentungan ke arah pasukan keamanan. Kelompok lain membakar bendera Prancis. Pasukan keamanan menanggapi dengan melemparkan tabung gas air mata, yang menyebabkan mundurnya pengunjuk rasa.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya