Berita

Tentara India/Net

Pertahanan

WhatsApp Sering Disadap, Tentara India Rilis Aplikasi Pesan Singkat Mandiri

JUMAT, 30 OKTOBER 2020 | 11:53 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Pasukan militer India merilis aplikasi pesan singkat mandiri bernama SAI atau Secure Application for the Internet yang berarti aplikasi aman untuk internet.

Dimuat Sputnik, aplikasi tersebut dibuat untuk melindungi komunikasi internal kebocoran yang melalui aplikasi yang dikembangkan oleh negara lain seperti WhatsApp dan Telegram.

Dirilis pada Kamis (29/10), SAI mengklaim mendukung layanan panggilan suara, teks, video end-to-end yang aman.

Untuk saat ini, aplikasi tersebut hanya tersedia untuk perangkat Android dan akan digunakan oleh tentara Angkatan Darat India dalam mengirimkan pesan.

SAI juga telah diperiksa oleh Tim Tanggap Darurat Komputer India (CERT), sebuah badan yang bertugas untuk melindungi dari ancaman siber. Data yang dikumpulkan oleh aplikasi akan disimpan di server internal lokal untuk menghindari pelanggaran.

Pendiri dan kepala analis di perusahaan riset teknologi India, techARC, bernama Faisal Kawoosa mengatakan, aplikasi SAI adalah strategi yang tepat untuk mencapai keamanan aplikasi yang biasanya paling rentan.

"Kita terobsesi dengan keamanan tingkat jaringan dan hampir tidak berbicara dan fokus tentang keamanan tingkat aplikasi. Untuk keamanan holistik, kita membutuhkan keamanan tingkat aplikasi, perangkat, dan jaringan. Membuat aplikasi seperti SAI adalah strategi yang tepat," kata Kawoosa.

Saat ini, SAI tengah dalam proses pengajuan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dan pihak pengembang berusaha membuat versi untuk pengguna iOS di militer.

Perilisan SAI beriringan dengan klaim yang dibuat oleh Angkatan Darat India pada Maret tahun ini.

Ketika itu, tentara India mengklaim WhatsApp adalah platform terbaru yang digunakan oleh peretas China untuk memata-matai orang India.

Pada 2018, Angkatan Darat India juga meminta tentaranya untuk menghindari penggunaan sejumlah aplikasi, termasuk WhatsApp, yang dianggap rentan terhadap peretas China.

Sejak 2017, Angkatan Darat India menuduh China terlibat dalam perang siber diam-diam dan mengintip informasi internal, yang secara konsisten dibantah oleh Beijing.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

2.700 Calon Jemaah Haji Jember Mulai Berangkat 20 Mei 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:49

Bertahun Tertunda, Starliner Boeing Akhirnya Siap Untuk Misi Awak Pertama

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:39

Pidato di OECD, Airlangga: Indonesia Punya Leadership di ASEAN dan G20

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:27

Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 13:09

Keputusan PDIP Koalisi atau Oposisi Tergantung Megawati

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:49

Sri Mulyani Jamin Sistem Keuangan Indonesia Tetap Stabil di Tengah Konflik Geopolitik Global

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:40

PKB Lagi Proses Masuk Koalisi Prabowo-Gibran

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:26

Menko Airlangga Bahas 3 Isu saat Wakili Indonesia Bicara di OECD

Sabtu, 04 Mei 2024 | 12:11

LPS: Orang yang Punya Tabungan di Atas Rp5 Miliar Meningkat 9,14 Persen pada Maret 2024

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:58

PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran kalau Ngarep Kursi Menteri

Sabtu, 04 Mei 2024 | 11:51

Selengkapnya